TANGERANG RAYA,korantangsel.com- Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan
Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Banten Tine Al Muktabar menargetkan angka stunting Kota Tangerang turun
di bawah lima persen pada tahun 2023. Penanganan stunting berpengaruh
besar terhadap kualitas sumber daya manusia di masa depan.
Tine mengatakan pada program Festival
Anak ini, Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia telah
mengambil sampling pengukuran kepada 130 anak bawah dua tahun (baduta)
stunting. Ditemukan sebanyak 43 persen baduta stunting, lingkar kepalanya tidak
berkembang ideal. Menunjukkan stunting mengganggu pertumbuhan dan perkembangan
otaknya
Menurut Tine Al Muktabar, melalui aplikasi e-dasawisma para kader PKK akan memonitor secara terus menerus pemulihan anak stunting. Dimana, para kader akan langsung memasukkan data ke e-dasawisma. Sehingga, progres perbaikan stunting bisa dimonitor baik data anak stunting di Kota Tangerang maupun Provinsi Banten melalui aplikasi ini.
Dalam penanganan stunting, ia menuturkan nutrisi
dan stimulasi harus dilaksanakan secara bersama. Stunting bukan hanya masalah
kemiskinan, tapi juga masalah pengetahuan. “Melalui pendampingan kader akan
menghasilkan penurunan stunting berbasis inovasi-inovasi sesuai Pokja PKK yaitu
stimulasi cerdas, menciptakan ketahanan ekonomi keluarga, melaksanakan
pemanfaatan pekarangan dan pemberian makanan bergizi,” tutupnya. (Dini)