Tangerang Raya (Kota Tangerang) Korantangsel.com - Petani di Kelurahan Kedaung Wetan, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang sudah lama mengeluhkan kerugiannya akibat longsornya TPA Rawa Kucing di perkebunan mereka.

Air yang berwarna hitam atau air limbah itu bersumber dari sampah di Tempat Pembuangan Akhir ( TPA) Rawa Kucing yang tumpah dan mencemari aliran air di perkebunan mereka akibat dinding penahan atau sheet pile TPA jebol.

Keluhan salah satunya di ungkapkan Marijan, petani di Kelurahan Kedaung Wetan, Kecamatan Neglasari itu mengeluhkan kerugian yang sudah lama tidak ada tanggapan dari Pemerintah Kota Tangerang.

"Sebelumnya saya sempat pihak TPA datang ke sini mas, namun tidak ada perubahan," ungkap Marijan kepada awak media di tempat ia berkebun.

Kondisi itu juga di rasakan oleh Taufik yang di sapa Gondrong Petani yang sudah belasan tahun disini, ia mengaku pasrah sebab mau tidak mau karena pihak Pemkot Tangerang belum ada tanggapan nya lagi.

"Saya bertani disini sudah belasan tahun mas, dan longsor ini udh hampir 2 tahun saya sangat rugi mas, karena perkebunan saya busuk kalau di panen, belum lagi banyak tumbuhan yg mati, dari sayur bayem, kangkung, timun, dll, ujar Taufik.

Ia juga mengatakan kerugiannya mencapai puluhan juta rupiah dampak dari longsor TPA Rawa Kucing ini.

"Saya sudah pasrah mas, jika belum ada tanggung jawab dari pemerintah setempat saya tidak lanjut disini karena saya sudah rugi puluhan juta akibat longsor TPA ini," ungkapnya Taufik.

(Hasan, Korantangsel.com)