TANGERANG , Korantangsel.com – Jawaban
Walikota Tangerang Arief R. Wismansyah masih ada pembahasan yang belum selesai
dengan Kabupaten Tangerang yang akan Pemkot tuntaskan.
Seperti asset PDAM TKR dengan PDAM Tirta
Benteng, Pemkab Tangerang menginginkan penyerahannya 3 tahun kemudian ke Pemkot
Tangerang. ”Nah kami Pemkot Tangerang minta sekalian aja sekarang. Tapi
dikerjasamakan jadi kami tidak kehilangan pelanggan,” tegas Arief usai Press Conference di Plaza Pusat Pemerintahan
Kota Tangerang, Kamis (6/2).
Menurutnya, untuk dari sisi harga, Pemkab
Tangerang mengacu ke Permen PU dengan harga cukup tinggi Rp.3.750. Sedangkan
Pemkot minta ke Pemda dengan harga negosiasi.
Arief mencontohkan, Pemkot Tangerang melalui
PDAM Tb Kota Tangerang beli air bersih ke PT. Moya Indonesia termasuk jaringan
dengan harga Rp3.100.
Nah, kalau Pemkot menyepakati dengan cas
harga PDAM TKR Kabupaten Tangerang dengan harga Rp.3.750 kira-kira mau dijual
ke masyarakat berapa, itu kan jadi beban masyarakat Kota Tangerang.
”Nah maka beberapa poin yang belum tuntas
yang kami mohon mudah-mudahan Kabupaten Tangerang memberikan ruang untuk bisa
mencari jalan keluar bersama, karena kami juga kan sama-sama pemerintah,”
jelasnya.
Saat ini asset Kabupaten Tangerang yang
berada di Kota Tangerang. Arief mengaku sebenarnya Pemkot perlu tidak perlu
dengan asset tersebut. Hanya saja asset tersebut berada di wilayah Kota
Tangerang dari pada asset tersebut tidak dimanfaatkan Pemkot bakal
memanfaatkan.
Sekedar diketahui untuk masyarakat Kota
Tangerang dan Kabupaten Tangerang saling menghibahkan asset. Pemkot Tangerang
memiliki lahan seluas 10 hektare di Jatiwaringin Kecamatan Mauk, Kabupaten
Tangerang,ada 2 lahan Pemkot yang sudah dipakai IPA PDAM TKR Kabupaten
Tangerang.
(Korantangsel.com,jon/gun)