Tangerang Selatan, Korantangsel.com - Banjir
melumpuhkan Kota Tangerang Selatan pada pergantian awal tahun 2020 lalu
menyisakan kisah haru bagi warga korban banjir
Berdasarkan data terbaru di wilayah terdampak
paling parah berada di seluruh kecamatan seperti Pondok Aren, Ciputat, Ciputat
Timur, Pamulang, Serpong Utara, Setu, dan Serpong.
Benyamin Davnie mengatakan “Yang pasti titik
banjir di Tangerang Selatan kemarin sebanyak 119 titik, dengan ketinggian
bervariasi antara 10 centi hingga mencapai 2 meter. Untuk yang mengungsi
diperkirakan mencapai 2 ribu sampai 2500 jiwa,” ungkap Wakil Walikota Tangsel di
Balai Kota, Ciputat, Jumat (3/1/).
Hingga saat ini Pemkot Tangsel melalui dinas
dan instansi terkait menginventarisasi kerusakan dan dampak lain akibat bencana
banjir di duga masih ada menggenangi sebagian warga perumahan
Hingga Jumat (3/1/2020) tercatat ada 4 warga
meninggal dunia, dengan rincian 1 orang di Ciputat dan 3 lainnya di Pondok Aren
dan 2.500 Warga mengungsi
“Korban meninggal 4, 1 akibat tersengat
aliran listrik sedangkan 3 lainnya warga Kecamatan Pondok Aren yaitu 2 orang
usia lanjut terkena serangan jantung, dan 1 anak remaja berusia 14 tahun yang
terseret arus akibat terperosok ke dalam selokan,” jelas Bang Ben.
Menyikapi kondisi banjir yang terparah sepanjang
pemerintahannya, WaliKota Tangsel Airin
Rachmi Dianny menetapkan situasi tanggap darurat selama 14 hari.
“Kemudian yang tak kalah pentingnya,saya akan
menetapkan tanggap darurat selama 14 hari sampai dengan tanggal 14 januari yang
akan datang,” jelasnya.
Sebelumnya
Wakil Walikota Benyamin memastikan posko evakuasi bencana banjir dan
longsor tetap berdiri, Hanya saja, katanya posko didirikan secara swakelola
bersama warga masyarakat setempat
“Hampir di semua titik, 119 lokasi ada Posko.
Sampai hari ini kita masih mengirim makanan, obat-obatan, dan kebutuhan lainnya,”
tandasnya.
(Korantangsel.com/zul)