BREAKING NEWS

Wednesday, January 1, 2020

BAMUS TANGSEL “ TAHUN BARU KEBANJIRAN, PEMKOT TANGSEL NOL SOAL KAJIAN PEMBANGUNAN ”


Tangerang Selatan , KoranTangsel.com - Pembangunan di Kota Tangerang Selatan nyatanya menjadi petaka bagi sebagian warga, Dan turun hujan sepanjang hari ditambah dampak adanya proyek Tol Jorr yang gencar dibangun pemerintah pusat imbasnya banjir mengelilingi beberapa kelurahan di Kota Tangerang Selatan.

Julham Firdaus Ketua umum badan musyawarah Tangsel menyoroti pemkot yang tidak peka dan bertindak dengan analisa dan kajian lingkungan yang tidak tepat melakukan pembangunan.

" Selama dua periode berlangsungnya pemerintahan di Tangsel kerjanya hanya hitung uang masuk kantong pendapatan tapi bukan buat kepentingan masyarakatnya hanya jalankan perintah atasan". jelas Julham pagi ini (01/01/2020) saat kunjungi warga lengkong gudang timur, Serpong

Menurut Julham suatu keprihatinan jika aktifitas pemerintah hanya seremonial semata dan pejabatnya disebut berhasili meredam gejolak warga yang sudah jenuh dengan janji janji

" Masalah banjir bukan karena takdir tapi hasil kecerobohan pemimpinnya yang kurang tepat membuat kebijakan". tegas Julham

Masih kata Julham, Volume air bukan suatu prediksi kesulitan kalau kita mau antisipasi sesuai dengan hal-hal teknis yang bisa membuat banjir di minimalisasi dan melakukan kajian-kajian secara ketat dalam hasilnya pasti pembangunan membawa berkah bukan petaka

" Pemerintahan Tangsel hanya gencar melakukan pembangunan komersial dengan membuat perumahan-perumahan, apartemen, dan lainnya tapi tidak melihat dampak lingkungannya". katanya

Pintanya Julham agar dampak lingkungan ini tidak meluas serta kendala bencana ke depan tidak meluas, Ia berharap pemerintah kota,  legislatif harus peka dan benar benar mengkonsep pengawasan hal-hal yang dapat merugikan masyarakat Tangsel

" Parlemen yang baru terbentuk  harus bisa mengambil sikap dan jangan lagi kewenangan yang hanya menguntungkan kelompok ataupun personal  (pejabatnya.red)"  tegas Julham

" Jangan jadikan Tangsel ini eksperimen pembangunan kemudian memberikan pekerjaan kepada pengembang ataupun perusahaan secara tidak selektif dan harus sesuai kapasitas profesionalnya yang mampu melihat tekstur kendala di setiap wilayah kota Tangerang Selatan". ulasnya

" Tidak bisa pembangunan di Tangsel ini asal ibu senang asal dinasti senang atau pesanan proyek atau titipan sukamiskin lalu melahirkan perusahaan-perusahaan bermasalah, DPRD pun benar benar bekerja sesuai amanat rakyat melakukan pengawasan secara detail, secara baik dan jika perlu berani vokal kepada pemerintahan tangsel". pangkas Julham

Sementara menurut tokoh masyarakat dan pegiat anti korupsi Bambang Sudiyono mengatakan banjir di Tangsel akibat curah hujan mudah diatasi

" Banjir bisa diatasi jika uangnya tidak di korupsi, pertama dengan pembuatan  *Drainase Vertikal* Banjir di Tangsel akan segera terasi". ungkap Bang Yon biasa di sapa.

lebih lanjut dikatakannya, Tanggul tanggul yang sudah dibuat menjelang musim hujan harus dipastikan dalam kondisi baik, padahal Tangsel memiliki 9 buah Situ mestinya  situ ini wajib dijaga kelestariannya karena situ adalah Drainase Vertikal dari Allah Tuhan Yang Maha Esa yang dibuat langsung oleh alam dan dapat dipergunakan secara baik oleh pejabat tangsel dan menurut saya pemkot kinerjanya nol jika bicara pembangunan". cetusnya.

(KoranTangsel.com/Zul)

Share this:

 
Copyright © 2014 RANSEL. Designed by OddThemes