TANGERANG RAYA,korantangsel.com- Proyek pembangunan jalan Tol Kunciran-Bandara Soetta terus berjalan. Namun dibalik pembangunan jalan tol tersebut, terdapat satu bangunan sekolah yang tetap berdiri kokoh walaupun dikelilingi oleh alat berat, yaitu SMP N 21 Kota Tangerang.

Pelaksana Harian (PLH) SMP N21 Kota Tangerang, Sarnoto mengatakan, sejak pembangunan jalan tol dilakukan, tidak ada pemberitahuan baik secara langsung atau tidak dari pihak PT Wijaya Karya. Sehingga, aktivitas siswa dan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) terganggu. Salah satunya masalah debu yang sangat menggangu kesehatan siswa, polusi suara dari mesin alat berat, bahkan jalan sekolah menjadi amblas dan siswa harus berjalan sejauh satu kilometer menuju sekolah.


"Pernah suatu ketika hujan, jalanan amblas dan tidak ada angkot yang mau antar, jadi siswa harus rela berjalan sejauh 1 kilometer dengan kondisi becek dan sepatu kotor," kata Sarnoto saat ditemui di lokasi Jalan.Halim Perdana Kusuma, Kecamatan Benda, Kota Tangerang, Kamis (11/7/19).

Sarnoto menambahkan, untuk mengatasi masalah itu, dari hasil pertemuan dengan pihak proyek, PT WIKA menyangupi untuk menyiram debu dengan air dan membersihkan jalan masuk menuju sekolah agar tidak becek saat turun hujan. Bahkan Sarnoto mengaku, tidak pernah mempermasalahkan dengan adanya pembangunan proyek tersebut, yang terpenting masalah debu ini cepat teratasi.

"Kami hanya meminta, agar pihak proyek segera menyelesaikan pembanguna jalan tol tersebut," harapnya.

(korantangsel.com,dens)