BREAKING NEWS

Monday, December 10, 2018

RICUH SAAT PENCOBLOSAN, POLRES TANGSEL GELAR SIMULASI PENGAMANAN PEMILU


TANGERANG SELATAN,korantangsel.com- Kericuhan saat proses pemungutan suara pada Pemilu terjadi di TPS 05, Lengkong Gudang Timur, Tangerang Selatan. Masyarakat tidak terima proses pemungutan suara sudah berakhir. Pasalnya, sekelompok orang ditolak mencoblos Pemilu  karena waktu sudah melebihi waktu pencoblosan pukul 13.00 WIB. Merasa hak pilihnya tak bisa digunakan, masyarakat yang datang memaki para petugas serta aparat kepolisian yang berjaga

 Merasa hak pilihnya tak bisa digunakan, masyarakat yang datang memaki para petugas serta aparat kepolisian yang berjaga.

Aparat kepolisian kemudian memberikan himbauan untuk tetap tenang. Tak terima, masyarakat berjanji untuk mendatangkan massa yang lebih banyak lagi. Kejadian berlanjut, ketika mobil pembawa kotak suara TPS 05 yang dikawal aparat kepolisian dihadang puluhan massa yang kecewa.

Disaat kejadian sedang memanas dan aparat kepolisian meminta bantuan tambahan personil. Tiba-tiba dua oknum massa mencuri kotak suara TPS 05. Beruntung, Satreskrim Polres Tangsel datang dengan cepat dan segera menangkap dua oknum tersebut yang kemudian digelandang ke Mapolres Tangsel.

Tak terima rekannya ditangkap, massa mulai beringas dan melawan kepolisian yang berjaga. Massa juga mulai membakar ban bekas. Water canon serta Sabhara Polres Tangsel diterjun untuk mengamankan lokasi. Massa yang mulai tak terkendali, membuat aparat kepolisian membubarkan massa dengan tembakan gas air mata dan juga semburan air dari water canon.

Aparat kepolisian kemudian menangkap oknum provokator yang menyebabkan bentrokan dan membawa massa yang luka-luka ke Rumah Sakit terdekat. Dan massa pun bubar setelah petugas menembakkan water canon.

"Simulasi tersebut merupakan pelatihan pengamanan kegiatan pemilu 2019. Kita membuat suatu skenario apabila ada gangguan dan bagimana penangannya," kata Kapolres Tangerang Selatan, AKBP Ferdy Irawan selepas simulasi pengamanan pemungutan suara, beberapa waktu lalu.

Ia menambahkan pengadaan simulasi ini ditujukkan untuk para petugas, jika ada gangguan yang bersifat  mengganggu kegiatan pemilu, aparat yang bertugas mengamankan lebih siap untuk mengamankan gangguan tersebut," ujarnya.

Ferdy berharap, Pemilu 2019 yang jatuh pada bulan April mendatang dapat terlaksana dengan tertib dan personil keamanan sudah siap mengamankan Pemilu. Selain itu, kami meminta kepada stakeholder maupun unsur masyarakat dapat bekerjasama. Terlebih, Polres Tangsel akan mendapatkan personil tambahan dari Polda Metro Jaya.


"Personil akan bertambah karena nantinya akan ada BKO (Bantuan Kendali Operasi) dari Polda Metro Jaya. Tapi, kami harap untuk membantu kelancaran stakeholder terkait dari unsur masyarakat dapat membantu juga," tuturnya.


(korantangsel.com,dini)

Share this:

 
Copyright © 2014 RANSEL. Designed by OddThemes