BREAKING NEWS

Friday, April 20, 2018

JANGAN SEPELEKAN OBAT PENGENCER DARAH, HARUS SESUAI DOSIS




KESEHATAN,korantangsel.com- Bagi penderita pasien serangan jantung atau stroke, obat pengencer darah merupakan salah satu solusi pencegah terjadinya pembekuan darah mendadak.  Walaupun penting untuk dikonsumsi, pasien tidak boleh sembarangan mengkonsumsi obat ini tanpa dosis.  Sebab obat-obat pengencer darah ini mengandung zat aktif Aspirin, Clopidogrel atau Ticlopidin yang umum  digunakan dalam jangka waktu yang panjang, bahkan seumur hidup. 

Menurut pengakuan Dr. Jeffrey Wirianta, SpJP, Dokter Spesialis dan Pembuluh Darah RS Jantung Diagram Siloam Cinere penggunaan obat tersebut pada periode tertentu, diharuskan melakukan pemeriksaan fungsi platelet terlebih dahulu, guna mengetahui efek terapi dari obat pengencer darah yang telah dikonsumsi pasien. 

"Semua harus disesuaikan oleh dosis. Pasalnya, jika efek terapinya tidak cukup maka terapi yang sudah dijalankan akan menjadi sia-sia. Namun jika efek terapinya terlalu kuat juga, maka akan mengakibatkan pendarahan serius", katanya saat mengisi acara media gathering, kemarin.

Ia menambahkan, keterkaitan antara terapi obat dengan kesesuaian dosis sangat penting. Oleh sebab itu, RS Jantung Diagram Siloam Cinere  memiliki layanan Platelet Function Test yang merupakan pemeriksaan cepat, sederhana dan akurat untuk mengukur respons individu terhadap obat pengencer darah, yang mengandung Aspirin dan P2Y12 (Clopidogrel / Ticlopidin / Ticagrelor / Prasugrel).

Menurut Jeffrey, ada beberapa pertanyaan mengapa Platelet Fuction Test sangat penting dilakukan ? Karena layanan ini dapat membantu pasien untuk mengetahui tingkat resistensi yang berdampak pada kematian otot jantung. Sementara angka resistensi yang tinggi, kebanyakan terhadap obat Clopidogrel dan Aspirin. Bahkan satu dari tiga pasien, tidak mendapat efek terapi yang memadai dari konsumsi obat yang diminum secara ruitin dan teratur. 


Jeffrey menjelaskan, pasien yang resisten terhadap obat Clopidogrel memiliki risiko kejadian kematian otot jantung (Myocard Infarction), stent thrombosis dan kematian lima kali lebih tinggi dibanding pasien yang respon baik terhadap obat Clopidogrel. Sementara pasien yang resisten terhadap obat Aspirin, memiliki risiko kematian jantung, serangan jantung dan stroke tiga kali lebih tinggi dibanding pasien yang respon baik terhadap obat Aspirin. 

Siapa sajakah yang harus melakukan Platelet Function Test, Jeffrey mengungkapkan pasien usia di atas 50 tahun, penderita hipertensi, penderita diabetes melitus, penderita stroke atau TIA, pasien PCI Coronary Stent, pasien pra operasi yang rutin menggunakan Aspirin, Clopidogreel, dan Prasugrel. Untuk mendapatkan hasil yang optimal, Jeffrey menyarankan sebaiknya pemeriksaan fungsi platelet dilakukan minimal satu tahun sekali. 

(korantangsel.com,dini)

Share this:

 
Copyright © 2014 RANSEL. Designed by OddThemes