BREAKING NEWS

Friday, January 12, 2018

GUBERNUR SUMSEL RESMIKAN RUMAH SAKIT SILOAM SILAMPARI LUBUKLINGGAU

NASIONAL,korantangsel.com- Demi mewujudkan komitmen PT Siloam International Hospitals Tbk untuk membangun rumah sakit bertaraf internasional di seluruh Indonesia, Siloam Hospitals meresmikan rumah sakit ke-5 di Pulau Sumatera dan rumah sakit Siloam ke-2 di Provinsi Sumatera Selatan, (11/1). 

 dr. H. Mgs. Johan T. Saleh, M.Sc, Direktur Rumah Sakit Siloam Silampari mengatakan rumah sakit Siloam Silampari menyediakan fasilitas, alat kesehatan dan tenaga medis yang terbaik agar dapat memberikan pelayanan kesehatan prima bagi masyarakat Lubuklinggau. Sehingga, pasien tidak perlu lagi pergi jauh untuk berobat, khususnya bagi pasien dalam kondisi gawat darurat yang memerlukan penanganan segera.

"Bagi masyarakat yang membutuhkan ambulans dan tim paramedik, kami siap menjawab panggilan gawat darurat melalui Siloam ambulance call center 1-500-911. Karena, ambulan dan tim siap untuk pergi melakukan tindakan stabilisasi di lokasi pasien, sebelum pasien dibawah ke rumah sakit," ucapnya.

Ia menambahkan, untuk fasilitas rumah sakit Siloam Hospital Simpari, menyediakan Unit Gawat Darurat, rawat jalan, 145 tempat tidur rawat inap, tiga ruang operasi, ruang hemodialisa, serta pelayanan penunjang medis yang didukung teknologi medis terkini, termasuk alat pemeriksaan CT scan 64-slice di kota Lubuklinggau. Bahkan dokter, perawat dan staf tenaga medis di rumah sakit ini, tergabung dalam jaringan nasional Siloam yang terdiri dari lebih dari 2.700 dokter umum dan spesialis, 9.600 perawat, paramedik, serta tenaga medis lainnya yang terlatih sesuai standar kualitas Siloam Hospitals Group. 

Untuk membuka akses terhadap pelayanan kesehatan berkualitas internasional, Johan menjelaskan, akan segera menjalin hubungan dengan BPJS agar dapat melayani pasien BPJS sebagai bagian dari program kesehatan nasional, dan JKN (Jaminan Kesehatan Nasional).

(korantangsel.com,dini/rilis)

Share this:

 
Copyright © 2014 RANSEL. Designed by OddThemes