BREAKING NEWS

Wednesday, November 29, 2017

GERAKAN KANCIL, AJARKAN ANAK PEDULI LINGKUNGAN SEJAK DINI



TANGERANG SELATAN,korantangsel.com- Sebagai  implementasi bentuk dukungan terhadap program pemerintah "Indonesia Bebas Sampah 2020", sekaligus memperingati Hari Menanam Pohon Nasional, Giant mengenalkan gerakan "Karena Aku Cinta Lingkungan" (Kancil) kepada 36 murid TK Mursan Harun Nur Rasyid dengan cara menanam bibit tanaman, tepatnya di Rumah Kelola Sanpah Giant, Ciputat, Tangsel, kemarin.

Tony Mampuk, GM Corporate Affairs Giant mengatakan terlihat antusias siswa saat menyimak bagaimana cara menanam dengan baik dan benar, dan memanfaatkan wadah dari sampah selain menggunakan polybag, atau media tanam yang digunakan dari komposter hasil pengelolaan sampah warga.

“Seperti pohon besar yang tumbuh dari bibit, kepedulian terhadap lingkungan perlu ditanam sejak dini. Untuk itulah kami mengajak mereka menanam pohon sambil mengajari mereka tentang sampah yang masih dapat dimanfaatkan, seperti botol bekas untuk wadah tanaman dan sampah organik untuk jadi pupuk tanaman,” ujar Tony.

Kegiatan ini merupakan bagian dari kegiatan Rumah Kelola Sampah (RKS) Ciputat yang telah aktif mengedukasi warga sekitar dalam penerapan 3 R (Reduce, Reuse, Recycle). RKS yang telah diresmikan sejak Mei 2017 ini, berfungsi sebagai wadah pembinaan warga, pelatihan serta penyuluhan tentang pengelolaan sampah dan lingkungan, hingga tempat eksperimen warga dalam memanfaatkan hasil olahan sampah organik dan pengembangbiakan bibit tanaman.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2014 mengenai perlakuan memilah sampah mudah membusuk dan tidak membusuk di dalam Rumah Tangga di Banten, mencatat sebanyak 74.33 persen Rumah Tangga tidak memilah sampah dan hanya 25.66 persen rumah yang memilah sampahnya sebelum dibuang ke Tempat Pembuangan Sampah. Hal ini menjadi perhatian untuk lebih memberikan pendidikan mengenai penerapan 3 R (Reduce, Reuse, Recycle) sejak dini untuk menekan sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir.

Menurut informasi dari laman Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada bulan Juni 2017, tercatat produksi sampah di Indonesia mencapai 64 juta ton per tahun, dengan komposisi sampah: organik 60 persen, plastik 15 persen, kertas 10 persen, lainnya (metal, kaca, kain, kulit) 15 persen. Untuk perilaku pengolahan sampah di Indonesia, sebagian besar sampah dikirim ke TPA (69 persen), 7,5 persen kompos dan daur ulang, pembakaran terbuka 5 perse , ditimbun 10 perse  dan tidak ada perlakuan 8,5 persen.RKS ini merupakan bentuk dukungan untuk target pemerintah dalam pengurangan sampah rumah tangga serta penanganan sampah tersebut. 

Tony berharap, pengetahuan yang diajarkan oleh tim RKS dapat menyasar target pengurangan sampah rumah tangga pemerintah yang dicanangkan berkurang sebesar 30 persen, dan untuk pemanfaatan dan penanganan terhadap sampah meningkat sebanyak 70 persen di tahun 2025 dapat terpenuhi.

Share this:

 
Copyright © 2014 RANSEL. Designed by OddThemes