NASIONAL,korantangsel.com- Tempat
Pembuangan Akhir (TPA) Rawa Kucing mulai menghasilkan gas metana yang dapat
digunakan sebagai bahan bakar warga sekitar. Inovasi ini sudah mulai dirasakan
manfaatnya oleh masyarakat sekitar.
Saat ini, TPA yang berada di Kelurahan Kedaung Wetan, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang ini memiliki 24 sumur penampungan gas metana.
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) TPA Rawa Kucing, Diding Sudirman mengatakan, pihaknya sudah mulai menyalurkan gas metana ke rumah-rumah penduduk sekitar. Dari 1 sumur penampungan dapat memenuhi kebutuhan 12 sampai 30 rumah tangga.
"Saat ini sebanyak 12 rumah tangga telah memanfaatkan gas metana ini sebagai bahan bakar untuk memasak," ujarnya.
Untuk mendapatkan atau menangkap gas metana, pihaknya menutup gunungan sampah seluas kurang lebih 800 meter persegi dengan plastik khusus atau biomembran.
"Apabila gas dari seluruh sumur tersebut dialirkan ke rumah-rumah warga sekitar, mampu memenuhi kebutuhan 600 rumah tangga," ungkapnya.
Kendati demikian, pihaknya masih menemui kendala dalam penyaluran gas metana tersebut ke rumah-rumah warga yang kurang mampu di sekitar TPA Rawa Kucing yakni kurangnya dukungan dari pihak terkait.
"Kita belum bisa menyalurkan seluruh gas yang dihasilkan karena tidak ada pipa dan kompresor yang saat ini dioperasikan belum mampu," lanjutnya.
Ia mengaku, pipa yang digunakan untuk menyalurkan gas ke 12 rumah tangga yang sudah berjalan beberapa hari yang lalu ini didapatkan atas bantuan dari salah satu BUMD Kota Tangerang.
"Karena potensinya jelas dan siap disalurkan ke rumah warga yang kurang mampu khususnya di sekitar TPA, kami harap mendapat dukungan dari semua pihak," tambahnya.
Sementara itu, salah satu warga sekitar TPA Rawa Kucing, Sama mengaku sangat terbantu dengan adanya gas metana ini.
"Kami sangat terbantu, karena lebih hemat. Apinya hijau kebiru-biruan dan tidak berbau saat digunakan," tegasnya.
Saat ini, TPA yang berada di Kelurahan Kedaung Wetan, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang ini memiliki 24 sumur penampungan gas metana.
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) TPA Rawa Kucing, Diding Sudirman mengatakan, pihaknya sudah mulai menyalurkan gas metana ke rumah-rumah penduduk sekitar. Dari 1 sumur penampungan dapat memenuhi kebutuhan 12 sampai 30 rumah tangga.
"Saat ini sebanyak 12 rumah tangga telah memanfaatkan gas metana ini sebagai bahan bakar untuk memasak," ujarnya.
Untuk mendapatkan atau menangkap gas metana, pihaknya menutup gunungan sampah seluas kurang lebih 800 meter persegi dengan plastik khusus atau biomembran.
"Apabila gas dari seluruh sumur tersebut dialirkan ke rumah-rumah warga sekitar, mampu memenuhi kebutuhan 600 rumah tangga," ungkapnya.
Kendati demikian, pihaknya masih menemui kendala dalam penyaluran gas metana tersebut ke rumah-rumah warga yang kurang mampu di sekitar TPA Rawa Kucing yakni kurangnya dukungan dari pihak terkait.
"Kita belum bisa menyalurkan seluruh gas yang dihasilkan karena tidak ada pipa dan kompresor yang saat ini dioperasikan belum mampu," lanjutnya.
Ia mengaku, pipa yang digunakan untuk menyalurkan gas ke 12 rumah tangga yang sudah berjalan beberapa hari yang lalu ini didapatkan atas bantuan dari salah satu BUMD Kota Tangerang.
"Karena potensinya jelas dan siap disalurkan ke rumah warga yang kurang mampu khususnya di sekitar TPA, kami harap mendapat dukungan dari semua pihak," tambahnya.
Sementara itu, salah satu warga sekitar TPA Rawa Kucing, Sama mengaku sangat terbantu dengan adanya gas metana ini.
"Kami sangat terbantu, karena lebih hemat. Apinya hijau kebiru-biruan dan tidak berbau saat digunakan," tegasnya.
(korantangsel.com, rar)
 Rawa Kucing mulai menghasilkan gas metana yang dapat digunakan sebagai bahan bak...){kind=link}