NASIONAL,korantangsel.com- (Kabupaten
Bogor) Pusat Kesehatan Masyarakat Parung
Panjang Kabupaten Bogor Jawa Barat di ruangan Klinik Gizi para orang tua hal
ini terlihat dari masih banyak warganya yang mengalami masalah kesehatan
khususnya terhadap anaknya, mengantri untuk memeriksa anaknya yang terkena
penyakit kekurangan gizi, rata-rata balita ini mengalami gizi buruk,
pasalnya dengan usia satu tahun mengalami berat empat killogram dengan
kulit yang menipis di bagian leher maupun anggota tubuhnya.
Dalam satu
harinya Puskesmas Parung Panjang ada dua puluh anak yang kekurangan gizi dan
tujuh anak yang terkena penyakit gizi buruk. Namun dari bulan kemarin ada
beberpa balita yang terkena penyaki gizi buruk dan akhirnya meninggal akibat
kurangnya penanganan dari pemerintah setempat.
Menurut Kepala
UPT Puskesmas Parung Panjang dr Susi Juniar mengatakan bahwa “anak yang terkena
gizi buruk ini di temukan berawal dari posyandu dan lalu di rujukan ke
puskesmas untuk di periksa tinggi badan maupun berat badan setelah itu kami
memberikan penanganan pertolongan pertama kami memberikan asupan gizi seperti
makanan balita sun dan akan memberika susu. Sedikit nya ada tujuh pasien yang
terkena gizi buruk dan dua puluh pasien yang memeriksa anak nya yang kekurangan
gizi,” katanya saat di wawancarai awak media.
Kasus gizi
buruk yang menimpa balita khususnya warga kecamatan Parung Panjang sudah
sering, namun dari upaya pemerintah Kabupaten Bogor belum ada bantuan untuk
para balita pasalnya rata-rata balita tersebut berawal dari kekurangan
gizi yang di berikan kepada orang tuanya karena faktor ekonomi yang
semakin mendesak dan mahal.
(korantangsel.com, milhan wahyudi)