TANGERANG SELATAN,korantangsel.com- Wabah demam berdarah
dengue (DBD) masih menghantui warga Kota Tangerang Selatan, pasalnya pasien DBD
di beberapa puskesmas terus mengalami peningkatan jumlah pasien.
Dalam sebulan terakhir Data Rekam Medik Dinas Kesehatan Kota
Tangerang Selatan mencatat 117 warga terkena virus DBD, dua di antaranya
meninggal dunia. Mayoritas pasien merupakan anak-anak dan dewasa.
Penyebaran virus DBD yang menyerang warga Tangsel terjadi karena
banyaknya perumahan yang padat penduduk, selain itu juga banyak warga yang
belum mengetahui bagaimana cara membersihkan jentik nyamuk di lingkungannya.
Mihjo, salah satu orang tua anak penyakit DBD mengatakan bahwa
sudah satu minggu anak nya dirawat di puskesmas namun belum ada perubahan untuk
kesembuhan anak nya dan belum ada rujukan ke Rumah Sakit Umum Kota Tangerang
Selatan.
Selain itu, Leli Herlina, salah satu warga Kota Tangerang Selatan,
yang terkena penyakit DBD, berawal mengalami demam, nyeri di bagian belakang
mata, nyeri pada tulang, otot, dan sendi, Sakit kepala, mual dan muntah.
“saya juga mengalami bintik-bintik merah pada beberapa bagian tubuh. Beruntung saya
ga bgtu parah, ga sampe terjadi pendarahan ringan dari gusi dan hidung,” kata
Leli yang saat ini berprofesi sebagai guru SD di Kabupaten Tangerang.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan, Drs
Suharno M.Kes, mengatakan bahwa dalam bulan ini mengalami kenaikan wabah demam
berdarah dari total keseluruhan warga Tangsel yang mengalami demam berdarah
seratus tujuh belas pasien yang di rawat dan diantara nya dua korban meninggal
dunia.
Penderita DBD di wilayah Kota Tangerang Selatan akan terus
bertambah mengingat hujan yang masih mengguyur Kota ini masih extrim.
Pemerintah Kota Tangerang Selatan akan berupaya untuk mencegah penyakit demam
berdarah yang kerap menyerang warga.
(korantangsel.com, milhan wahyudi &
mulyadi)