TANGERANG SELATAN,korantangsel.com- Warga delatinos dan
MAN Insan Cendikia mendatangi Kantor DPRD yang berkantor sementara di gedung
IFA, kedatangan warga delatinos dan MAN insan cendikia untuk menyampaikan
aspirasi dan penolakan nya atas pembangunan apartemen ayoma,kedatangan para
warga delatinos dan insan cendikia disambut baik oleh anggota dewan
komisi 1 yang berkaitan tentang perizinan dan pemerintahan.
Dalam pertemuan itu dari pihak warga delatinos diwakili ole RT
dan RW serta warga yang bisa hadir,insan cendikia dihadiri oleh oleh ibu
persahini(peni) selaku kepala sekolah dari komisi satu yaitu Taufik selaku
Ketua Komisi satu serta sekretaris dan anggota komisi 1.
Taufik selaku Ketua Komisi 1 DPRD Kota Tangerang Selatan
mengatakan, "kami anggota dewan, khususnya komisi 1 akan menampung
aspirasi dari warga delatinos dan insan cendikia,atas penolakannya terhadap
pembangunan apartemen ayoma,kami juga komisi 1 akan segera membahas dan
mewacanakan permasalahan ayoma ini dalam rapat komisi dan anggota dewan yang
memang menangani dan berkaitan dengan ayoma ini,khususnya komisi 1 dan 4 yang
mengurusi masalah izin dan pembangunan," pungkasnya
Siti khadijah selaku sekretaris komisi 1"memang dalam untuk
masalah pembangunan ditangsel,khususnya mengenai RTRW dan RDTR sedang dikaji di
DPRD dan sedang sidangkan untuk mendapatkan perda pembangunan yang akan
kedepannya di pakai oleh tangsel,untuk persoalan ayoma sendiri kami dari komisi
sudah tahu,dan akan segera kami pelajari tentang izinnya itu sendiri dan kami
juga sudah menyiapkan team ahli bangunan gedung untuk terjun memantau setiap
pembangunan gedung gedung ditangsel." tambahnya
Ir.H.gacho sunarso selaku anggota"kami dari komisi satu
akan segera memanggil skpd yang terkait dengan pembangunan ayoma,dan yang
komisi satu ketahui,ayoma itu belum memiliki izin,ya kami dari komisi satu juga
tidak menolak pembangunan,kami setuju dengan banyak nya pembangunan di kota tangsel
yang baru berkembang,tapi setiap pembangunan harus mengikuti aturan yang
berlaku sesuai dengan perda dan UUD yang ada,"
tegasnya.
(korantangsel.com, jon)