TANGERANG RAYA,korantangsel.com- Sebanyak 3700
sambungan PDAM yang rencananya akan mengaliri ribuan rumah warga miskin di
Kecamatan Neglasari, hingga saat ini belum dapat direalisasikan. Padahal
dijadwalkan, pembangunan infrastruktur pipa akan selsai hingga akhir tahun
2015.
Dari keterangan Camat Neglasari, Ubaidillah Ansar beberapa waktu lalu, sebanyak 3000 warganya yang berdomisili di Kelurahan Kedaung Wetan akan mendapatkan air bersih daru PDAM Tirta Benteng. Ditambah 700 instalasi baru di Kelurahan Kedaung Baru.
Proyek yang dilaksanakan merupakan program bantuan masyarakat miskin, yang dijalankan oleh Pemkot Tangerang. Menurut Ubaidillah, warga di kedua kelurahan itu selama ini mencukupi kebutuhan sehari-harinya dengan membeli air bersih dari pengelola air setempat.
“Tiap jerigen ukuran 35 liter dihargai Rp3 ribu. Dengan dialirinya air dari PDAM ke rumah warga, tentu akan meringankan beban hidup masyarakat kami,” kata Ubaidillah. Namun katanya, warga tetap akan dibebankan biaya bulanan pemakaian air.
“Pemkot menanggung biaya pemasangan instalasi baru seharga Rp1,25 juta untuk tiap rumah. Atau sekitar Rp4,6 miliar,” terang Ubaidillah. Anggaran tersebut diambil dari dana APBD tahun 2015. Proyek ini digarap oleh Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Tangerang.
Tentu saja warga sudah menunggu untuk dapat menikmati air bersih yang dikelola oleh Pemkot melalui. Sebab harganya yang jauh lebih murah dibanding jika mereka dengan menggunakan jerigen. Saat dikonfirmasi tentang hal itu, Direktur Utama PDAM Tirta Benteng, Suyanto mengatakan pihaknya telah siap membuka kran air untuk mengaliri rumah warga berpenghasilan rendah (MBR) di Kecamatan Neglasari.
“Cuma kendalanya, proyek yang dikerjakan oleh Dinas Bina Marga itu belum selesai dikerjakan. Jadi kami belum dapat mengalirkan air bersih bagi warga di sana,” terang Suyanto. Pipa besar milik PDAM di Neglasari kata Suyanto, sudah siap difungsikan. Tinggal menunggu instalasi yang dibuat Dinas Bina Marga. “Untuk memenuhi kebutuhan MBR di kecamatan itu, kami siap menyuplai air bersih sebanyak 35 liter per detik,” ungkap Suyanto.
Dari keterangan Camat Neglasari, Ubaidillah Ansar beberapa waktu lalu, sebanyak 3000 warganya yang berdomisili di Kelurahan Kedaung Wetan akan mendapatkan air bersih daru PDAM Tirta Benteng. Ditambah 700 instalasi baru di Kelurahan Kedaung Baru.
Proyek yang dilaksanakan merupakan program bantuan masyarakat miskin, yang dijalankan oleh Pemkot Tangerang. Menurut Ubaidillah, warga di kedua kelurahan itu selama ini mencukupi kebutuhan sehari-harinya dengan membeli air bersih dari pengelola air setempat.
“Tiap jerigen ukuran 35 liter dihargai Rp3 ribu. Dengan dialirinya air dari PDAM ke rumah warga, tentu akan meringankan beban hidup masyarakat kami,” kata Ubaidillah. Namun katanya, warga tetap akan dibebankan biaya bulanan pemakaian air.
“Pemkot menanggung biaya pemasangan instalasi baru seharga Rp1,25 juta untuk tiap rumah. Atau sekitar Rp4,6 miliar,” terang Ubaidillah. Anggaran tersebut diambil dari dana APBD tahun 2015. Proyek ini digarap oleh Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Tangerang.
Tentu saja warga sudah menunggu untuk dapat menikmati air bersih yang dikelola oleh Pemkot melalui. Sebab harganya yang jauh lebih murah dibanding jika mereka dengan menggunakan jerigen. Saat dikonfirmasi tentang hal itu, Direktur Utama PDAM Tirta Benteng, Suyanto mengatakan pihaknya telah siap membuka kran air untuk mengaliri rumah warga berpenghasilan rendah (MBR) di Kecamatan Neglasari.
“Cuma kendalanya, proyek yang dikerjakan oleh Dinas Bina Marga itu belum selesai dikerjakan. Jadi kami belum dapat mengalirkan air bersih bagi warga di sana,” terang Suyanto. Pipa besar milik PDAM di Neglasari kata Suyanto, sudah siap difungsikan. Tinggal menunggu instalasi yang dibuat Dinas Bina Marga. “Untuk memenuhi kebutuhan MBR di kecamatan itu, kami siap menyuplai air bersih sebanyak 35 liter per detik,” ungkap Suyanto.
(korantangsel.com, usni)