TANGERANG RAYA,korantangsel.com- Telaga Biru Cigaru
yang saat ini sedang heboh diceritakan banyak orang bahkan dijejaring sosial
sekalipun ternyata tak lepas dari hal mistik.
Menurut salah satu penjual minuman ringan di Telga Biru, Lis
mengatakan, mitosnya air di telaga itu bisa berubah-ubah warna karena ada
selendang bidadari yang terjatuh kedalamnya.” Ini mah pak… ada selendang biru
punya bidadari makanya air telaga bisa jadi warna biru,” kata sang penjual
minuman saat diwawancarai tim liputan korantangsel.com.
Sementara itu menurut Haziji, telaga biru tersebut dihuni oleh
mahluk astral yang bernama Ratu Pelangi, tak jarang pula Ratu pelangi merasuki
pengunjung dan warga sekitar. “minggu kemarin (2/15-red) orang Balaraja ada
yang kerasukan mas, gak bisa di sembuhin, dia sembuh begitu di usap wajahnya
pake air telaga, anak saya juga pernah dirasukin mas… yang ngerasukin bilang
dapat meramaikan tempat ini asal warga disini bisa ngambil berkahnya,” katanya.
“Mahluk halus yang merasuki anak saya juga bilang air disini
berwarna hijau karena di dalamnya ada batu mustika”.pungkas si pengelola Telaga
Air telaga, bisa juga untuk membangkitkan aura wajah, makanya
banyak orang dari luar Tangerang pun banyak yang datang, untuk mengambil air
Telaga. Apapun itu kodrat manusia lebih tinggi daripada mahluk halus jangan
sampai hal seperti ini mengarahkan kita ke kemusrikan. Tambah Haziji
Tidak sampai situ kita juga coba menghubungi pakar biologi untuk
menjelaskan fenomena tersebut.
Selain itu juga, kita pernah mendatangkan pakar biologi untuk
menjelaskan fenomena ini “menurut Ibu Maylina pakar biologi, perubahan warna
yang terjadi di telaga biru tersebut bisa saja terjadi karna sinar Ultra Violet
yang menembus ke permukan telaga yang mengandung sedimen didalamnya (pecahan
dari batuan-red). Efek hijau yang timbul di permukan juga dapat di sebabkan
karena pantulan sinar yang tercampur dengan bahan yang terkandung didalam
telaga tersebut seperti humus, debu tanah yang tersuspensi atau
mengandung bahan organik yang tinggi, memang perlu penelitian lebih mendalam
untuk dapat memastiannya,” pungkas Alumni Fakultas Biologi Universitas Gadah
Mada tersebut.
(korantangsel.com, dik&ayla)