TANGERANG SELATAN,korantangsel.com- Keluarga Besar
Mahasiswa Galuh Jaya (KBM Galuh Jaya), organisasi primordial asal Ciamis yang
melanjutkan studi di kampus yang tersebar se-Jabodetabek menggelar Kongres
ke-10 di Wisma Kopertais Ciputat.
Kongres ke-10 yang bertema "Menegaskan Peran, Tujuan, dan
Eksistensi KBM Galuh Jaya Jabodetabek" itu dihadiri tokoh masyarakat Tatar
Galuh, diantaranya Abah Choliluddin, Enang Supena (Pengurus Bamus Sunda asal
Panjalu), Airin Rachmi Diany (walikota Tangerang Selatan), Kusmana (Dosen UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta) dan beberapa tokoh masyarakat lainnya.
Abah Choliluddin dalam sambutannya mengharapkan, kedepan KBM
Galuh Jaya harus memantapkan perannya sebagai organisasi kedaerahan di
Jabodetabek.
"Yang penting jadi mahasiswa itu, cager, bageur, bener, pinter,
sehat jasmani dan rohani, baik prilaku dan budi pekerti, benar perbuatan ,dan
pintar. Galuh jaya harus mampu merealisasikan yang tertuang dalam lirik
lagu hymne Galuh Jaya, belajar, berkarya, bergerak dan membangun untuk daerah
dan untuk negara" kata Abah Cholil.
Senada dengan Abah Choliluddin, Enang Supena Ketua I Yayasan
Borosngora itu juga berharap putra daerah mampu membangun daerah maupun
membangun negara. Enang Supena mengutip salah satu falsafah yang terdapat dalam
prasasti Galuh di Astana Gede Kawali, bahwa suksesnya pembangunan pada masa
Maharaja Niskala Wastu kencana yaitu dengan "Pakena Gawe Rahayu" yang
berarti perilakunya perbuatan terpuji harus diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari.
"Falsafah Ini harus diterapkan dalam membangun daerah dan
negara," tegasnya.
Sementara Airin Rachmi Diany memberikan motivasi agar mahasiswa
belajar bersungguh-sungguh dan aktif dalam berorganisasi. Jika telah lulus,
lanjut Airin, maka apa yang telah dipelajari semasa kuliah harus diaplikasikan
kepada masyarakat. Airin yang lahir di Banjar itu juga menceritakan perjalanan
pendidikan sekolah dasar yang ia enyam di Banjar, kemudian melanjutkan SMP,
SMA, dan menyelesaikan pendidikan tingginya di Universitas Padjadjaran Bandung.
Bagi Airin, hidup adalah pengabdian.
Oleh karena itu, Airin berpesan kepada
mahasiswa asal Tatar Galuh yang melanjutkan pendidikan di kampus di sekitar
Jabodetabek itu untuk bersungguh-sungguh dalam belajar.
"Hidup adalah pengabdian, mengabdi boleh dimana saja. Baik
di daerah, maupun di perantauan. Yang terpenting bagaimana kita bisa memberikan
manfaat untuk sesama," pesan Airin.
Demikian juga dengan Kusmana, Sekretaris LPM UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta itu menyampaikan, KBM Galuh Jaya harus mampu menjadi wadah
pengembangan leadership, wadah pengembangan potensi intelektual dan potensi
warga Galuh Jaya.
Terpisah, Prof. Dr. Dede Rosyada selaku Dewan Penasehat berpesan
kepada KBM Galuh Jaya untuk mampu berdiaspora mengabdi dimana saja, yang
terpenting selesaikan proses belajar selama menjadi mahasiswa.
Dalam Kongres tersebut, Ahmad Rizal Sidik terpilih menjadi Ketua
KBM Galuh Jaya Jabodetabek untuk masa bhakti 2015-2016 menggantikan
kepengurusan sebelumnya yang dijabat oleh Ceceng Kholilulloh.
(korantangsel.com, ayla)