TANGERANG
SELATAN,korantangsel.com- Demi mendukung dari
dampaknya biaya logistik di Indonesia yang dinilai paling mahal di lingkungan
ASEAN yang mencapai 27 persen, Kepala Staf Kepresidenan Republik
Indonesia, Luhut Pandjaitan mengunjungi Badan Pengkajian dan Penerapan
Teknologi (BPPT) di Puspitek, Serpong, kemarin.
Ia mengatakan,
untuk membenahi itu semua, perlu adanya pemikiran dan terobosan menyeluruh
dalam membenahi masalah tersebut. Salah satunya, melibatkan berbagai pakar
teknologi dan ekonomi.
“Kita memiliki kekayaan
alam luar biasa dan modal intelektual, itu semua bisa kita padukan demi
kemandirian bangsa dari pihak asing,” katanya.
Sementara itu, Kepala
BPPT, Unggul Priyanto mengatakan, BPPT memiliki 17 laboratorium, diantaranya
Balai Besar Teknologi Energi, Balai Rekayasa Desain dan Sistem Teknologi,
UPTPengembangan Seni dan Teknologi Keramik dan Porselin. Menurut Unggul, BPPT
pun sudah siap untuk menjadi tempat pengujian prototipe yang dihasilkan
industri strategis. Seperti, untuk pesawat terbang bisa dilakukan uji
terowongan angin sirkuit di Laboratorium Aero Gas dan Getaran BPPT di Puspiptek
Serpong.
Dalam kesempatan itu,
dilakukan penandatanganan naskah kerja sama tersebut dilakukan oleh BPPT, ITB,
PT Dirgantara Indonesia (Persero), PT Pindad (Persero), PT PAL Indonesia
(Persero), PT Dahana (Persero), dan PT LEN Industri (Persero).Disebutkan, PT
PAL, PT Dirgantara Indonesia, PT Pindad telah mampu memproduksi peralatan
militer.
(korantangsel.com,
milhan)