TANGERANG RAYA,korantangsel.com- Berawal dari
pemalakan yang dilakukan oleh dua orang pengamen di Jl.Letda Dadang Suorapto
Rt.02 Rw 05, Kelurahan Gerendeng Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang terhadap
salah seorang pedagang di acara Festival Cisadane,berujung kematian.
Menurut informasi yang berhasil dikumpulkan dari beberapa sumber yang tidak mau disebutkan namanya,mengatakan, kejadian pemalakan terjadi pada hari Minggu 24 Mei 2015,oleh dua orang pengamen yang dalam keadaan mabok memalak pedagang yang sedang ikut memeriahkan Festival Cisadane.
Melihat itu, warga dan para pengunjung festival Cisadane kemudian meneriaki pengamen tersebut 'maling'. Kejadian itu sempat membuat ramai warga dan pengunjung yang hadir ,namun sempat direlai oleh ketua RT setempat.
"Kedua pengamen diamankan dan dibebaskan oleh RT,akan tetapi gitar nya diambil oleh warga setempat," ujar warga.
Karena tidak senang gitarnya diambil, kedua pengamen kembali datang ke lokasi pada Senin pukul 00:01 wib dengan membawa 12 orang rekannya, berniat mencari gitar yang diambil oleh warga dengan keadaan mabok. Naas bagi para pengamen bukannya gitar yang diberikan warga,namun mereka kembali diteriaki maling.
Akibat tidak senang dengan ucapan para warga, para pengamen melakukan perlawanan terhadap warga Gerendeng,karena jumlah yang sedikit dibandingkan dengan warga setempat, para pengamen dikeroyok abis abisan oleh para pemuda kampung Gerendeng.
Melihat hal tersebut, Ketua Karang Taruna Gerendeng kemudian mengamankan para pengamen untuk menghindari amuk massa yang lebih besar.
" Ya,sepertinya salah satu pengamen ada yang mati tadi malam, kejadian tersebut tepatnya di lapangan futsal Gerendeng pinggir jalan," tutur warga yang enggan menyebutkan namanya.
Menurut informasi yang berhasil dikumpulkan dari beberapa sumber yang tidak mau disebutkan namanya,mengatakan, kejadian pemalakan terjadi pada hari Minggu 24 Mei 2015,oleh dua orang pengamen yang dalam keadaan mabok memalak pedagang yang sedang ikut memeriahkan Festival Cisadane.
Melihat itu, warga dan para pengunjung festival Cisadane kemudian meneriaki pengamen tersebut 'maling'. Kejadian itu sempat membuat ramai warga dan pengunjung yang hadir ,namun sempat direlai oleh ketua RT setempat.
"Kedua pengamen diamankan dan dibebaskan oleh RT,akan tetapi gitar nya diambil oleh warga setempat," ujar warga.
Karena tidak senang gitarnya diambil, kedua pengamen kembali datang ke lokasi pada Senin pukul 00:01 wib dengan membawa 12 orang rekannya, berniat mencari gitar yang diambil oleh warga dengan keadaan mabok. Naas bagi para pengamen bukannya gitar yang diberikan warga,namun mereka kembali diteriaki maling.
Akibat tidak senang dengan ucapan para warga, para pengamen melakukan perlawanan terhadap warga Gerendeng,karena jumlah yang sedikit dibandingkan dengan warga setempat, para pengamen dikeroyok abis abisan oleh para pemuda kampung Gerendeng.
Melihat hal tersebut, Ketua Karang Taruna Gerendeng kemudian mengamankan para pengamen untuk menghindari amuk massa yang lebih besar.
" Ya,sepertinya salah satu pengamen ada yang mati tadi malam, kejadian tersebut tepatnya di lapangan futsal Gerendeng pinggir jalan," tutur warga yang enggan menyebutkan namanya.
(korantangsel.com, rr017)