TANGERANG SELATAN,korantangsel.com- Suasana duka
menyelimuti keluarga pasangan Ahmad dan Yani warga Kampung Serua Ciputat
Kota Tangerang Selatan Banten, atas meninggalnya Juliansyah
bocah berumur 7 tahun ini harus menghembuskan nafas terakhirnya
di Rumah Sakit Medika BSD Serpong Tangsel, yang di duga akibat mal
praktek dari pihak rumah sakit, setelah di lakukan operasi di bagian kaki.
Pasalnya sebelum di lakukan operasi korban dalam keadaan sehat, namun setelah
di oprasi korban langsung kejang-kejang, sayangnya, pihak Rumah Sakit terkesan
menelantarkan pasien di ruangan perawat tanpa alat infus dan oksigen,
akhirnya bocah laki-laki Juliansyah menghembuskan nafas terakhir di rumah
sakit.
Sebelumnya korban mengalami luka bakar pada 6 bulan yang
lalu, namun kedua orang tua julianyah memutuskan untuk membawa kerumah sakit,
agar diberikan perawatan intensif, namun setelah tiba, pihak rumah sakit
meminta juliansyah di oprasi bagian kaki. Setelah di oprasi, keadaan Juliansyah
makin memburuk, akhirnya meninggal dunia. Pihak keluarga korban merasa kecewa,
akibat kelalaian pihak rumah sakit.
Pihak Rumah Sakit Medika BSD langsung mendatangi
rumah keluarga korban, untuk meminta maaf atas kelalaian yang di lakukan
dokter yang menyebabkan Juliansyah meninggal dunia.
Prof.DR.dr.Hafil Budianto Abdulgani, Direktur Rumah Sakit Medika
BSD, mengatakan bahwa kejadian tersebut yang mengakibatkan Juliansyah meninggal
dunia dan pihak rumah sakit akan kami menyelidiki terlebih dahulu, karena
kami belum evaluasi dan dirinya membantah akan keterkaitan dengan mal praktek.
Pihak keluarga memberikan waktu selama 24 jam kepada pihak Rumah
Sakit Medika BSD untuk mengevaluasi atas meninggalnya Juliansyah, dan
memberikan keterangan akibat terjadinya peristiwa tersebut.
(korantangsel.com, milhan wahyudi & rr016)