TANGERANG SELATAN,korantangsel.com- Pemkot Tangsel
menganggarkan Rp13,3 miliar uang APBD 2015 untuk pos integrasi asuransi
kesehatan. Sebanyak 57.833 masyarakat Kota Tangsel peserta Jamkesda bakal
diintegrasikan ke Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangsel Suharno mengatakan 57.883
warga Tangsel peserta Jamkesda itu sebesar Rp19.225 setiap individu. Jika
dikalkulasikan selama 12 bulan, anggaran yang dikeluarkan mencapai Rp13,3
miliar.
Seluruh peserta Jamkesda bakal menjadi peserta BPJS dengan
tanggungan Pemkot Tangsel. Selain memang gratis berobat di Tangsel, dengan
menggunakan kartu BPJS Kesehatan ini, warga juga bisa berobat di kota lain,
dengan rumah sakitnya yang menerima pasien jaminan kesehatan tersebut. “Jadi
dengan asuransi tersebut warga bisa menikmati layanan kesehatan gratis tak
hanya di Kota Tangsel, tapi juga diseluruh kota di Indonesia,” katanya, saat
dihubungi kemarin.
Menurutnya, di Tangsel sudah ada ratusan ribu peserta BPJS
dengan status Penerima Bantuan Iuran (PBI) serta Bukan Penerima Bantuan Iuran
(Non-PBI). Rinciannya, terdiri dari peserta PBI sebanyak 102.884 orang dan
236.324 jiwa sebagai peserta non PBI. “Mereka sudah dilayani di 10 rumah sakit
yang tersebar di Kota Tangsel. Tahun ini akan nambah delapan RS, sehingga total
ada 18 RS di Tangsel yang melayani pasien BPJS,” ungkpanya.
Anggota Komisi IX DPR RI yang membidangi kesehatan, Ali Taher
mengatakan pelayanan kesehatan, khususnya bagi peserta BPJS kesehatan harus
sudah baik. Bertambahnya jumlah RS yang menerima pasien BPJS di Tangsel,
menurutnya sebagai perbaikan pelayanan. “Penambahan rumah sakit, klinik, dan
juga puskesmas, kami anggap sebagai peningkatan pelayanan. Ini sudah baik dan
harus terus ditingkatkan,” kata politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini
(korantangsel.com, usni)