BREAKING NEWS

Sunday, January 25, 2015

KANS AIRIN MENANG PILKADA 2018, SANGAT KECIL

airin rachmi diany
TANGERANG SELATAN,korantangsel.com- Peluang Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany untuk memenangkan pemilihan kepala daerah (Pilkada) di tahun 2018 terhitung kecil. Faktor yang membuat Airin kecil memenangkan pilkada diantaranya jeda dua tahun paska lengser kepopuleran perempuan asal Banjar, Jawa Barat ini menurun.

Pengamat Politik UIN Jakarta Andi Syahrani mengatakan, peluang kepala daerah yang lengser pada 2016 dan kembali maju dua tahun kemudian tidak begitu besar. Selain pergeseran peta politik, jeda waktu ini sedikit banyak mengubah dinamika politik.

 “Dua tahun bukan waktu sedikit. Segalanya bisa berubah apalagi dalam politik yang semuanya serba dinamis,” katanya, kemarin.

Andi mengungkapkan, incumben  yang bakal maju di Pilkada 2018 harus bekerja keras bila ingin terpilih kembali. Modal sebagai kepala daerah bukan menjadi jaminan. Artinya kans menang pilkada incumben dengan calon lainnya setara. Tidak ada yang diuntungkan incumben meskipun pernah menjabat selama lima tahun. “Harus bekerja keras bila ingin mendapat dukungan publik,” ungkapnya.

Seperti diketahui dalam pasal Pasal 201 ayat 2 UU Pilkada menyebutkan, pemungutan suara serentak dalam Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota yang masa jabatannya berakhir pada tahun 2016, tahun 2017 dan tahun 2018 dilaksanakan di hari dan bulan yang sama pada tahun 2018. Jabatan Walikota Tangsel akan berakhir di bulan April 2016, artinya gelaran pesta demokrasi di daerah bekas Kabupaten Tangerang ini pada 2018.

Direktur Sekolah Demokrasi Deddy Ramanta mengatakan, peluang Airin paska disahkan UU Pilkada semakin tipis. Bayang- bayang kasus dugaan korupsi yang melibatkan keluarga terdekatnya sedikit banyak mengubah persepsi masyarakat terhadap ibu dua orang anak ini. Kasus yang melibatkan keluarga Airin bisa menjadi senjata paling ampuh untuk menghabisinya.

“Saya rasa bakal ada kampanye hitam yang menyerang Airin jika ia kembali maju sebagai kepala daerah,” katanya. Apalagi ada jeda waktu dua tahun paska lengsernya Airin, tentu bakal mengubah dinamika politik di Kota Tangsel. Waktu tersebut akan memunculkan tokoh-tokoh baru yang bisa menyaingi elektabilitas Airin.

Meski kansnya kecil, namun Airin tetap memiliki peluang. Ada tiga hal yang mendasarinya Pertama, politik uang di Kota Tangsel relatif tinggi, kondisi ini sedikit banyak menguntungkan Airin, karena ia memiliki sumber dana yang cukup besar. Kedua, Airin menjabat ketua partai Golkar, partai ini sendiri tergolong solid dan memiliki kader paling besar di Kota Tangsel.

Di mana, jabatannya sebagai ketua partai, Airin gampang mengarahkan kadernya untuk memilihnya. Ketiga, jeda waktu dua tahun bisa dimanfaatkan Airin untuk memulihkan citranya yang hancur lebur akibat dugaan korupsi yang melibatkan keluarga besarnya. Jeda waktu ini bisa dijadikan kampanye Airin cuci tangan sewaktu menjabat walikota.

“Airin bisa melakukan cuci tangan atas dosa-dosanya sewaktu menjabat. Dia tinggal mengatakan enakan dipimpin olehnya, bila penggantinya, penjabat walikota melakukan kesalahan,” katanya.


Share this:

 
Copyright © 2014 RANSEL. Designed by OddThemes