TANGERANG SELATAN,korantangsel.com- Dinas Pendidikan
Kota Tangsel mengklaim program yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) 2011-2016 sudah berjalan hampir 90 persen. Dari sekian
banyak program, beberapa yang sudah 100 persen diantaranya prosentase kelulusan
siswa dan wajib belajar sembilan tahun.
Kepala Dindik Kota Tangsel Mathodah mengatakan, capaian 90
persen merupakan hasil hitung-hitungan yang dibebankan ke Dindik selama lima
tahun terakhir. Di tahun 2015 ini, kemajuan program yang dicanankan sudah
hampir rampung.
Meski sudah rampung, ia mengakui ada beberapa yang belum
selesai. Salah satunya, ruang kelas siswa SD yang masih kurang. Di beberapa
lokasi, ada satu ruang belajar dipakai lebih dari 32 siswa, angka ini jauh
ideal. “Harusnya maksimal satu ruang untuk 32 siswa. Namun di beberapa SD ada
yang lebih dari jumlah tersebut. Ini yang sedang kita dorong agar tak ada lagi
ruangan dipakai lebih 32 siswa,” katanya, saat ditemui di sebuah acara, di
Kecamatan Setu.
Mathodah mengatakan, untuk mewujudkan hal tersebut, pihaknya
telah mendorong agar pembangunan ruang kelas bisa segera direalisasikan. Untuk
fisiknya, tahun 2015 tak dikerjakan oleh Dindik, namun Dinas Tata Kota Bangunan
dan Pemukimanan (DTKBP). “Tahun ini katanya mau dikebut pembanguan sekolah. Kita
inginnya 2016 ruang belajar seluruhnya memadai,” ungkapnya.
Selain ruang kelas, program yang lainnya, sudah berjalan dan
capaiannya maksimal. Ia mencontohkan, sertifikasi guru, tingkat kelulusan
siswa, angka buta huruf, ataupun, program wajib belajar sembilan tahun dimana
siswa tak dipungut sepeserpun uang pendidikan. Meski dinilainya maksimal,
Mahtodah mengaku tetap akan melakukan evaluasi-evaluasi. Terutama berhubungan
dengan kualitas belajar mengajar. Evaluasi ini untuk mengetahui sejauh mana
pendidikan yang dihasilkan. Jangan malah hanya mengejar tingkat kelulusan,
tetapi kualitas siswanya diabaikan. “Ini yang coba kita kikis. Tak hanya baik
secara nilai, tapi akidahnya juga harus diutamakan,” imbuhnya.
Pengamat Pendidikan Rasyud Syakir berharap pendidikan di Kota
Tangsel bisa semakin baik. Ia menyoroti fasilitas, maupun tenaga pengajar yang
harus terus ditingkatkan kualitas. Dengan kota yang memiliki motto cerdas,
modern, dan religius, seyogyianya kualitas pendidikan terus ditingkatkan.
“Harus terus ditingkatkan mutu pendidikan, jangan malah tak bagus,” ungkapnya.
Ketua Komite Pendidikan Kota Tangsel Supriano mengatakan, agar
kualitas pendidikan bagus mutu para gurunya yang harus ditingkatkan. Untuk itu,
guru profesional kini menjadi keharusan. Mereka tak hanya dituntut hebat
mengajar tetapi juga bisa berkomunikasi, berinteraksi, hingga memanajemen
dengan baik. Selain itu guru juga harus menguasai mata pelajaran yang
diembannya. “Guru juga harus bisa menumbuhkan kreativitas siswa. Bila ini berhasil,
tentu bakal ada inovasi-inovasi dari generasi muda,” katanya.
(korantangsel.com, usni)