BREAKING NEWS

Friday, December 12, 2014

MENELUSURI BISNIS ESEK-ESEK DI BSD

razia
TANGERANG SELATAN, korantangsel.com- Bisnis esek-esek di kawasan Bumi Serpong Damai (BSD) kian menjamur. Modusnya pun banyak, mulai terselubung hingga terang-terangan. Yang terselubung dilakukan dengan banyak cara, dari ketemu di tempat karaoke, panti pijat, hingga melalui situs online. Sementara modus terang-terangan biasanya menawarkan diri di jalan raya, namun modus ini sudah jarang ditemui. Selain rawan razia, keuntungannya juga tidak besar.

Saat penelusuran tim www.korantangsel.com, beberapa tempat panti pijat yang diduga menawarkan esek-esek.

Seperti panti pijat di Jalan Raya Serpong. Di daerah pusat perdagangan ini, menjamur beberapa tempat pijat. Fasilitas yang disediakan pun beragam mulai dari message, lulur, hingga spa. Untuk 90 menit message tarifnya dikenakan sebesar Rp 150 ribu. Pengunjung bisa memilih foto-foto terapis yang berpakaian seksi dengan wajah menggoda.

Tidak puas hanya dengan foto, pengunjung bisa langsung melihat terapisnya. Bahas gaulnya, adu kontes. Di mana, terapis berdiri di tangga dengan pakaian seksi dan pengunjung bisa memilih. Begitu cocok, pelanggan masuk ke tempat pijat yang ukurannya sekira 4X4 meter. Lampu kamar pijat juga tidak terang, hanya lampu berukuran lima watt.

Tidak berselang berapa lama, terapis yang dipilih datang dengan pakaian yang cukup seksi. Hanya sebentar terapis memijat, tanpa sungkan, ia langsung menawarkan diri. Sekali bercinta atau making love harganya dipatok Rp 400 ribu, oral seks antara Rp 250 ribu hingga Rp 300 ribu. Selain menawarkan diri di panti pijat, terapis juga bisa di booking di hotel, namun harganya lebih mahal angkanya bisa mencapai Rp 800 ribu. Harga segitu bisa dua kali main.

 “Pasarannya memang segitu, Rp 800 ribu kalau mau booking di hotel. Kalau disini mah Rp 400 ribu sekali main,” kata Cindy, terapis.

Janda satu anak ini mengatakan, harga ongkos bercinta masing-masing terapis berbeda. Namun, tetap ada ongkos termurah yakni Rp 350 ribu. Harga segitu tidak bisa ditawar dan menjadi patokan harga di panti pijat.

“Kalau ada yang mau di bawah Rp 350 ribu merusak harga,” ungkapnya.Tidak hanya panti pijat, perempuan yang biasa menemani di karaoke juga bisa diajak kencan.

Saat mengunjungi sebuah karaoke di Jalan Raya Serpong, kami menemui banyak perempuan yang biasa disebut Lady Companion (LC). Pengunjung bisa memilih LC melalui kaca besar, bila cocok, bisa langsung menemani karaoke.

Bagaimana modus bisa mengajak kencan? Biasanya pengunjung disodori minuman keras, dan saat sudah mabuk, transaksi bisa dilakukan. Ada tempat karaoke yang menyediakan ruangan untuk memuaskan hasrat, namun ada yang bisa di-booking di hotel. “Untuk ongkosnya tergantung negosiasi,” kata Karin, seorang pemandu karaoke.

Sementara itu, Kasi Hiburan dan Rekreasi Satpol PP Kota Tangsel Taufik Wahidin mengakui, transaksi esek-esek dilakukan dengan banyak cara. Bahkan kini modusnya ada yang model via telepon atau situs online atau tempat hiburan.

“Kalau dulu kelihatan PSK-nya karena di pinggir jalan, gampang ditertibkan. Sekarang PSK di sini kelihatan sedikit, karena transaksi di telepon atau tempat hiburan,” katanya saat ditemui di ruang kerjanya, kemarin.

Taufik mengungkapkan, lazimnya kota yang berkembang, transaksi model pinggir jalan ditinggalkan. Hotel mana yang dijadikan tempat esek-esek, Taufik enggan menjelaskan, ia hanya menerangkan kalau transaksi di hotel sudah menjadi rahasia umum. Meski sudah mencium gelagat tersebut, pihaknya kini hanya melakukan pemantauan-pemantauan, karena untuk menggerebek hotel tidak mudah, butuh proses. Apalagi bila hotel itu masuk kategori bintang empat, yang privasi tamu sangat dijaga.

“Razia di hotel tetap diintensifkan, namun untuk menjangkau tempat eksklusif butuh waktu,” ujarnya.


Share this:

 
Copyright © 2014 RANSEL. Designed by OddThemes