TANGERANG SELATAN, korantangsel.com- Demi
memperjuangkan tuntutan terkait revisi UMK sebesar Rp 2,710 ribu menjadi Rp 2,9
juta, ratusan buruh dari berbagai serikat pekerja mulai memadati jalan protokol
di Kota Tangerang Selatan, kemarin. Akibat aksi tersebut, pengguna jasa
angkutan umum terpaksa berjalan kaki ke tempat tujuan.
Berdasarkan pantauan www.korantangsel.com, ratusan buruh berkonvoi sambil berorasi dan membawa spanduk berisi tuntutan mereka. Bahkan, tak segan mereka (buruh) menutup jalan yang menghubungkan wilayah Tangeranng Kota-Kota Tangerang Selatan. Akibat aksi ini, kemacetan hingga tiga kilometer pun tak terhindarkan, sehingga terlihat banyak para pengguna angkutan umum harus berjalan kaki.
Berdasarkan pantauan www.korantangsel.com, ratusan buruh berkonvoi sambil berorasi dan membawa spanduk berisi tuntutan mereka. Bahkan, tak segan mereka (buruh) menutup jalan yang menghubungkan wilayah Tangeranng Kota-Kota Tangerang Selatan. Akibat aksi ini, kemacetan hingga tiga kilometer pun tak terhindarkan, sehingga terlihat banyak para pengguna angkutan umum harus berjalan kaki.
Menurut Saminah, pengguna jasa angkutan
umum, kecewa atas aksi yang dilakukan para buruh. Selain menyita waktu,
pekerjaan banyak yang tertunda. Tak hanya dirasakan oleh para pengguna jasa
angkot, hampir seluruh ruko yang berada dipinggir jalan pun tutup. Pasalnya,
mereka takut akan di sweeping oleh para buruh yang sedang
melintas.
“Kami akan berunjuk rasa di depan kantor Walikota Tangsel, bahkan kami akan melumpuhkan perekonomian kota ini apabila tuntutan kami tidak direspon,” kata salah satu buruh yang berorasi.
“Kami akan berunjuk rasa di depan kantor Walikota Tangsel, bahkan kami akan melumpuhkan perekonomian kota ini apabila tuntutan kami tidak direspon,” kata salah satu buruh yang berorasi.
(korantangsel.com,
milhan wahyudi&foto:palapanews.com)