TANGERANG SELATAN,korantangsel.com- Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangsel mengklaim seluruh wilayah di
Kota Tangsel masuk kategori rawan angin kencang. Asumsi ini berdasarkan
kejadian beberapa hari terakhir dimana banyak pohon tumbang dan bilboard nyaris
roboh.
Kepala BPBD Kota Tangsel Uci Sanusi mengatakan, tidak ada daerah
khusus yang banyak angin kencangnya. Hampir seluruh daerah dikatakan rawan
angin kencang. Namun bila melihat daerah, wilayah Jombang dan Ciputat bisa
dikatakan paling rawan angin kencang. “Beberapa waktu lalu, pohon banyak
tumbang di Jombang dan Ciputat. Kondisi ini yang membuat kita berasumsi daerah
tersebut rawan angin kencang. Melihat kejadiannya seluruh wilayah bisa
dikatakan rawan,” katanya, saat dihubungi melalui telepon genggam.
Uci mengaku sudah mengantisipasi agar pohon tumbang bisa
diminimalisasi, seperti berkoordinasi dengan Dinas Kebersihan Pertamanan dan
Pemakaman (DKPP) Kota Tangsel, maupun komunitas peduli lingkungan. Ia bahkan
telah meminta DKPP agar memotong beberapa pohon yang bisa tumbang bila ada
angin kencang. “Kita tidak ingin ada jatuh korban. Makanya kita koordinasi
dengan DKPP untuk memetakan daerah mana yang pohonnya rawan tumbang,” katanya.
Selain angin kencang, Uci juga memetakan daerah rawan banjir.
Titiknya ada 24 daerah rawan banjir, seperti di Perumahan Pesona Serpong di
Kademangan, kawasan perumahan di Kecamatan Serpong Utara yakni Villa Mutiara di
Jelupang, Kayu Gede I dan II di Paku Jaya.
Di Kecamatan Pondok Aren antara lain, Perumahan Sekretaris
Negara di Pondok Kacang Timur, Pondok Maharta di Pondok Kacang Timur, Taman
Mangu Permai di Jurang Mangu Barat, Pondok Pucung Indah II dan Makam ABRI.
Wilayah Ciputat, di Perumahan Pondok Payung Mas, Inhutani, Pondok Hijau,
Cirendeu, Bukit Nusa Indah, Griya Bintaro, Ciputat Baru, jalan Arya Putra,
Rooswood Garden, jalan Raya Maruga dan terakhir perumahan Puri Bintaro Indah.
“Titik rawan banjir jumlahnya masih seperti tahun lalu. Belum ada perubahan,”
katanya.
Seperti diberitakan, angin kencang di Kota Tangsel kerap terjadi
saat memasuki musim penghujan. Seperti di Jalan Raya Siliwangi, Kecamatan
Pamulang, sebuah billboard nyaris roboh. Bahkan, bangke billboard ini didiamkan
beberapa hari. Baru, kemarin, billboard tersebut dicopot oleh Satpol PP.
Sejumlah pengendara sempat was-was dengan kondisi ini. Antoro
(29), warga Pamulang mengaku kerap was-was bila melintas daerah tersebut.
Apalagi cuaca sekarang tidak menentu dan hembusan anginnya cukup kencang.
“Ini berbahaya kalau didiamkan begitu saja. Bilboard tersebut
harus segera dirobohkan bila tidak ingin ada korban jiwa,” katanya saat ditemui
di lokasi.
Senada dikatakan Adi (30), pengendara lainnya. “Saya baru sadar
ada billboard nyaris roboh. Bahaya kalau tidak diturunkan, bisa menimbulkan
korban jiwa,” ujarnya.
(korantangsel.com, usni)