BREAKING NEWS

Friday, December 5, 2014

BILLBOARD NYARIS RUBUH, PENGENDARA WAS-WAS

billboard
TANGERANG SELATAN,korantangsel.com- Sejumlah pengendara yang melintas di Jalan Raya Siliwangi, Kecamatan Pamulang dihantui rasa was-was. Soalnya, billboard yang berada dekat pertigaan Perumahan Witana Harja nyaris rubuh yang sewaktu-waktu bisa menimpa pengendara.

Pantauan Radar Banten, kemarin, billboard yang memasang foto mantan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah itu, ringsek dan hampir rubuh akibat terpaan angin beberapa waktu lalu.
Papannya tersangkut pepohonan yang ada di sekitar bilboard. Bila tidak segera diperbaiki, bukan tidak mungkin akan menimpa pengendara yang melintas.

Antoro (29), warga Pamulang mengaku kerap was-was bila melintas daerah tersebut. Apalagi cuaca sekarang tidak menentu dan hembusan anginnya cukup kencang. Dirinya khawatir bila billboard tidak dipotong akan jatuh dan tertimpa pengendara. “Ini berbahaya kalau didiamkan begitu saja. Bilboard tersebut harus segera dirobohkan bila tidak ingin ada korban jiwa,” katanya, saat ditemui di lokasi.

Ia heran kenapa billboard itu tidak juga diturunkan meski sudah nyaris rubuh sejak beberapa hari lalu. Apalagi Jalan Raya Siliwangi termasuk jalur padat karena menghubungkan pusat pemerintahan ataupun kampus. Takutnya bila ada hujan angin akan menimpa pengendara yang bakal menimbulkan korban jiwa. “Besi-besinya lancip dan berkarat. Bila didiamkan, bahaya sekali,” ungkapnya.

Senada disampaikan Adi (30), pengendara lainnya. “Saya baru sadar ada billboard nyaris rubuh. Bahaya kalau tidak diturunkan, bisa menimbulkan korban jiwa,” ujarnya.

Dirinya berharap pemerintah sigap dan segera mengambil langkah antisipastif. Jangan sudah ada korban jiwa baru bergerak. Adi yang baru tahu ada billboard nyaris rubuh, mengaku kini lebih berhati-hati. Dirinya pun mempertimbangkan akan melalui jalur tersebut, sebab, angin di Pamulang tidak menentu. “Antisipasi saja, takutnya kejadian. Mending tidak usah lewat jalur itu,” kata warga Kebon Nanas ini.

Sekretaris Satpol PP Kota Tangsel M Nur mengaku perbaikan baru dilakukan. Ini disebabkan mobil alat berat untuk menurunkan billboardnya baru ada. Sebetulnya sudah ada upaya menurunkan billboard ketika nyaris rubuh, namun karena keterbatasan alat, akhirnya ditunda.

Kata dia, untuk menurunkan billboard tersebut bukan perkara mudah. Selain cukup sulit mencopoti besi-besinya, billboard itu juga nyangkut di pohon serta kabel-kabel listrik. Kalau asal dicopot membahayakan dan berakibat padamnya listrik. “Tim kita langsung turun begitu ada informasi billboard nyaris rubuh. Karena keterbatasan alat, kita tunda sampai Kamis pagi,” ungkapnya.

Ia pun mengimbau pengendara agar berhati-hati melalui jalur tersebut. Minimal melihat ke arah billboard, supaya bisa mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan.


Share this:

 
Copyright © 2014 RANSEL. Designed by OddThemes