TANGERANG SELATAN,korantangsel.com- Jelang Idul Adha
1435 Hijriah, banyak yang mengadu peruntungan nasibnya dengan berdagang hewan
kurban, seperti kambing atau sapi kurban. Salah satunya Imron, usaha yang sudah
turun-temurun dari jaman kakeknya ini, sekarang ia geluti. Untung yang lumayan
besar menjadi alasan untuk ikut terjun dalam usaha penjualan hewan kurban
tersebut.
Menurut Imron, usaha penjualan hewan kurban ini membutuhkan
waktu yang singkat, jadi ia hanya sibuk saat akan menjelang Idul Adha saja.
Setelah Idul Adha saya hanya mengurus/ menggemukkan hewan kurban yang belum
laku untuk dijual lagi. Itupun dengan jumlah yang sedikit, jadi saya tidak
begitu repot.
Setiap tahunnya ratusan ekor hewan kurban laku terjual olehnya.
Idul Adha tahun sebelumnya sekitar 200 ekor sapi dari berbagai jenis berhasil
di jual. Sedangkan untuk penjualan kambing tahun lalu laku sekitar 800 ekor.
Hewan kurban yang belum laku di gemukkan lagi dengan memberi
pakan berupa rumput segar, konsentrat, dan ampas kedelai/ tempe.
Dari informasi yang di berikan oleh Imron, setiap tahunnya akan
terjadi kenaikan harga hewan kurban. Untuk kenaikan harga sapi kurban naik
sekitar 2 juta perekornya, sedangkan harga jual kambing kurban naik sekitar 300
ribu perekor di bandingkan harga jual tahun kemarin.
“Untuk harga sapi kurban jenis sapi Bali, sapi NTT, dan sapi
Jawa di jual 17,5 juta perekor. Sedangkan untuk jenis sapi Limosin di
jual 60 juta sampai 80 juta perekornya. Harga jual kambing sendiri, di jual
dari harga 1,7 juta sampai 2,5 juta perekor,” kata Imron si penjual hewan
qurban.
Bagi masyarakat Tangsel yang ingin berkurban, bisa membeli hewan
kurban yang dijual oleh Imron yang beralamat di jalan Raya Jombang Ciledug,
hewan kurban yang saya jual dijamin sehat dan aman. imbuh Imron