BREAKING NEWS

Thursday, August 14, 2014

LINDUNGI WARUNG TRADISIONAL, 14 WARUNG DIBEDAH

umkm tangsel
TANGERANG SELATAN,korantangsel.com- Peresmian bedah warung yang dilakukan Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) di Kranggan Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dihadiri oleh ratusan ibu-ibu dan tokoh masyarakat Kranggan. 

Sebanyak 14 warung se-Tangsel dibedah dan diberikan bantuan oleh Pemkot setempat. Terhitung, masing-masing warung yang berada di kawasan lingkungan kurang mampu tersebut, mendapat bantuan Rp 30 juta per unitnya. Keempat belas warung tersebut, tujuh diantaranya berada di Kecamatan Setu, dua di Pamulang, dan sisanya masing-masing satu unit di Kecamatan lainnya. 

Kepala Dinkop dan UKM Kota Tangsel Warman Syanudin mengatakan, tahun ini bedah warung tahun ini ada tujuh warung yang akan dibedah. Ketujuh warung UMKM yang akan dibedah itu di antaranya di Ciputat Timur. Yaitu warung ada di Kampung Utan Kayu, No 38, RT 03/06, Cempaka Putih. Kemudian, warung di Jalan KH Dewantoro RT03/07, Kelurahan Sawah Lama, Ciputat. Untuk Kecamatan Pamulang, warung yang dibedah berlokasi di Jalan Anggrek, RT 03/18 Kelurahan Pondok Benda. “Sementara di Kecamatan Setu ini ada empat warung yang dibedah,” jelasnya.

Target dari program itu, kata Warman, adalah untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Dengan warung itu, warga memiliki sarana dan pemasaran untuk memajang produk UKM di lingkungannya. “Produk-produk UMKM di lingkungannya bisa dijajakan dan dijual kepada lingkungan dan masyarakat sekitarnya,” kata Warman sambil mengatakan tidak hanya dibantu bangunanya saja namun juga isinya juga dibantu sebesar Rp 6 juta per warung. 

Warga Kranggan, Deviani (35), dia sangat bersyukur dengan adanya bedah warung ini. "Alhamdulillah, ini manfaatnya banyak. Saya harap usaha saya ini maju, tidak seperti sebelumnya," kata ibu dua anak ini dengan senyum sumringah

Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany, dalam sambutannya mengatakan, program bedah warung yang dilakukan Dinkop dan UKM Kota Tangsel adalah guna memberdayakan masyarakat. Menurutnya, kegiatan yang dilakukan bertujuan untuk membuat masyarakat lebih sejahtera.

“Harapan saya, apa yang dilakukan Dinkop dan UKM benar-benar dirasakan masyarakat. Program yang dibuat, harus tampak di masyarakat. Ternyata, hari ini bisa kita lihat hasilnya,” kata Airin.

Airin juga mengomentari soal program bedah warung yang digulirkan Dinkop. Bahwa, hal itu dilakukan demi menyejahterakan warga. Sebab, dengan dibedahnya warung-warung itu maka warung jadi lebih baik dan usaha pun tentunya lebih nyaman. Selain itu, kata Airin, bedah warung juga dilakukan untuk melestarikan warung tradisional.

Menurutnya, warung modern dalam hal ini minimarket kini sudah menjamur. Hampir di seluruh wilayah di Kota Tangsel, terdapat warung modern. Banyaknya minimarket tersebut dikhawatirkan akan menggerus warung tradisional. “Padahal, warung tradisional itu dibangun dengan modal kecil dan untuk kesejahteraan masyarakat kecil,” ujarnya.

Makanya, kata dia, masyarakat diajak tetap mencintai warung tradisional. Warga sejatinya memiliki kecintaan terhadap warung tradisional. Caranya dengan, tetap berbelanja di warung itu. “Ibu tahu bedanya belanja di minimarket sama di warung tradisional. Kalau di warung tradisional itu masih bisa utang, kan lebih enak,” tuturnya.




Share this:

 
Copyright © 2014 RANSEL. Designed by OddThemes