TANGERANG
SELATAN,korantangsel.com- Sebanyak 14 ribu
Kepala Keluarga (KK) Keluarga miskin di Kota hasil pemekaran Kabupaten
Tangerang bakal mendapatkan dana hibah bantuan social (Bansos) dari Pemerintah
Kota Tangerang Selatan (Tangsel).
Nantinya masing-masing KK akan mendapatkan bantuan sebesar Rp 1 Juta. Untuk itu Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) melakukan verifikasi data penerima hibah bansos yang terdata.
Diketahui, hibah bagi
keluarga miskin ini diusulkan sejak 2013 dan akan disalurkan di 2014
ini.Mekanisme pencairannya, ditransfer dari Dinas Pendapatan Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kota Tangsel melalui rekening pribadi calon
penerima bantuan.
Kasi Bencana dan Penanggulangan Kemiskinan pada Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kota Tangsel Salbini mengatakan dana hibah ini dibagikan kepada keluarga miskin yang tidak tercover dalam Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) dan Program Keluarga Harapan (PKH). Dari data yang diajukan pihak kecamatan, ada 14.934 KK miskin.
“Warga yang tidak
tercover BLSM dan PKH yang diajukan dari RT, kelurahan lalu kecamatan mencapai
14 ribu lebih. Data ini kami verifikasi lagi dari 11-15 Agustus oleh 80
petugas, agar bantuan benar-benar tepat sasaran,” katanya menjelaskan kepada
wartawan di Pamulang, Rabu (13/8).
Dari hasil verifikasi
sementara, menurutnya banyak keluarga yang diajukan terdiskualifikasi.
Pasalnya, sebagaian dari mereka ada yang sudah meninggal, pindah dan tidak
layak menerima bantuan atau kondisi ekonominya masih mampu.
“Verifikasi ini
dilakukan dengan mendatangi langsung calon penerima bantuan. Jadi data yang kami
miliki benar-benar valid dan dapat dipertanggungjawabkan,” Salbini menambahkan.
Terkait waktu
pencairan, Salbini mengaku dana hibah tersebut bakal dicairkan setelah proses
verifikasi rampung. Setelah verifikasi rampung, kata dia, pihaknya bakal
membuat laporan ke DPPKAD Kota Tangsel untuk kemudian ditransfer ke
masing-masing rekening penerima.
“Rekening Bank BJB.
Bagi penerima, nanti akan dibantu dibuatkan rekeningnya. Pembagian bantuan
melalui transfer langsung ini untuk menghindari adanya potongan-potongan. Saya
tekankan, tidak ada potongan,” tegasnya.
Ditemui di kediamannya
RT 1/RW 8 Kelurahan Pamulang Barat, salah seorang calon penerima bantuan dana
hibah, Ponih (68) mengaku haru keluarganya bakal mendapat bantuan dari
pemerintah daerah. Janda lima anak ini mengaku bakal memanfaatkan dana bantuan
itu untuk belanja kebutuhan warung.
“Saya tinggal berdua
dengan anak saya. Yang satu stres (Joko), yang satu lagi pengangguran.
Pendapatan dari warung hanya cukup buat makan saja,” kata ibu yang membuka
warung seadanya ini.
Jika dilihat, kondisi
rumahnya memang miris. Sekeliling rumah tampak kumuh. Belum lagi bangunan rumah
yang terlihat kurang kuat. Pintu utamanya pun tidak dilengkapi daun pintu.
Hanya ditutup terpal berwarna biru.
“Ngga ada pintu. Kalau
malam ya tidur di sini. Lagian siapa yang mau mencuri, di rumah kan ngga ada apa-apa,”
kata ibu yang mengaku sudah tinggal di lokasi tersebut sejak puluhan tahun
silam ini.
(korantangsel.com,
zie)