TANGERANG
SELATAN,korantangsel.com- PWPM Diresmikan
di Tangsel PAMULANG- Perkumpulan wanita peduli menopause (PWPM), kemarin, resmi
dibentuk di Kota Tangsel. Organisasi yang konsen bergerak pada menopause ini
baru pertama kali didirikan di RS RP Soeroso.
Nantinya organisasi
ini akan memberikan pengetahuan tentang menopause dan persoalannya, Ketua
pengurus besar perkumpulan menopause Indonesia DKI Jakarta (Permijaya) dr
Achmad Merdiana SPOG mengatakan diresmikannya perkumpulan ini bertujuan
untuk mengingatkan masyarakat bahwa setiap wanita akan memasuki masa menopause,
untuk itu kaum wanita perlu mengetahui lebih rinci implikasi menopause terhadap
kesehatannya.
Selain informasi
tentang menopause, perkumpulan ini juga untuk memberikan informasi
tentang terapi yang tepat guna mengatasi gejala-gejala menopause sehingga
setiap wanita yang memasuki masa menopause tetap nyaman dan menikmati
kehidupannya pada masa tersebut. “Makanya pengetahuan tentang gejala
menopause perlu diketahui oleh wanita. Ini penting guna menjaga kesehatan kaum
perempuan,” katanya, disela-sela peresmian PWPM, di ruang seminar RS RP
Soeroso.
Ia mengatakan,
menopause adalah proses alami yang tak dapat dicegah. Menopause didefinisikan
sebagai suatu saat setelah 12 bulan tanpa haid (amenorea).
Umur rata-rata seorang
wanita memasuki masa menopause adalah 51 tahun. Saat terjadi menopause,
perempuan mengalami beberapa tanda dan keluhan, akibat menurunnya estrogen yang
dihasilkan oleh ovarium. “Gangguan karena kekurangan estrogen pada masa
menopause disebut gejala klimakterik yang mungkin berlangsung mulai pada masa
perimenopause (sebelum usia menopause) sampai dengan masa pasca menopause,”
katanya.
Ia menjelaskan, gejala
awal yang dapat dideteksi terjadi menopause adalah perubahan siklus haid.
Siklus haid dapat menjadi pendek atau panjang, jumlah perdarahan dapat
berkurang atau bertambah.
Gejala lain akibat
penurunan hormon estrogen adalah semburan panas (hot flashes), berupa perasaan
terbakar pada bagian tubuh atas, wajah dan leher yang mungkin terlihat memerah.
“Gejala lain yang bisa dialami wanita menopause adalah gangguan pada saluran
kemih dan vagina, sulit tidur, mudah tersinggung, badan terasa tidak nyaman,”
ujarnya.
Bagi kebanyakan
wanita, gejala-gejala ini menimbulkan stres dan sukar dihadapi, seringkali
bersinggungan dengan kehidupan sehari-hari sehingga berdampak negatif pada
kualitas hidup dan rasa percaya diri.
Humas RS RP Soeroso,
Shinta Lifiani Sofyan mengatakan dibentuknya perkumpulan ini selain memberikan
informasi tentang menopause juga informasi berkenaan dengan kesehatan
perempuan.
Selain seminar,
kedepannya juga ada beberapa kegiatan lainnya. Seperti senam, posyandu, maupun
kerohanian. Diharapkan adanya pelbagai kegiatan itu mampu menambah pengetahuan
bagi perempuan yang sudah memasuki masa menopause. “Kita juga akan keliling ke
beberapa kecamatan di Kota Tangsel untuk memberikan informasi tentang persoalan
menopause,” ungkapnya.
(korantangsel.com, ahmad
baihaqi)