BREAKING NEWS

Monday, April 21, 2014

PEMANCINGAN LUBANA SENGKOL, DARI LAHAN KOSONG MENJADI PRIMADONA WISATA KELUARGA

LUBANA SENGKOL
BISNIS,korantangsel.com- Lahan yang tadinya tidak bertuan itu, kini disulap menjadi lokasi rekreasi keluarga. Tempat pemancingan dan makanan keluarga ini bahkan dikunjungi wisatawan dari luar Kota Tangsel, seperti Bandung ataupun Bogor. 

Pemancingan Lubang Sengkol yang berada di Jalan Baru HK, Kampung Sengkol, Kecamatan Setu Kota Tangerang Selatan Banten, dahulu tidak akan mengira bila lokasi yang dikenal sepi tersebut bakal menjadi tempat rekreasi yang paling dikenal di Kota Tangsel. Bahkan ada yang menyebut bila lokasi itu dibilang ‘jin buang anak’, istilah bagi tempat yang sepi dan tidak bertuan. Lubana Sengkol sendiri berasal dari nama Lubana yang berarti harapan dan Sengkol, nama kampung di lokasi tersebut. Nama tersebut dibuat oleh pemilik Lubana Sengkol, yaitu Saleh Asnawi.

Saat ditemui di lokasi, Saleh mengaku awalnya hanya coba-coba untuk membangun bisnis itu. Ini tidak lain dari lokasinya yang terpencil dan sepi. Dulu waktu dibangun pada 2007 ia tidak membayangkan bila lokasinya akan seramai sekarang. Meskipun Saleh mengaku dirinya harus jatuh bangun membangun bisnis kuliner itu.

Lubana Sengkol ini sendiri berdiri di atas lahan seluas 10 hektare. Tempatnya berbukit dan dikelilingi pepohonan. Di lokasi ini tersedia pelbagai macam tempat rekreasi, mulai dari pemancingan, outbound, hingga tempat makan keluarga.

Pelanggan yang berkunjung bisa memancing dan hasil pancingannya dapat dibakar di tempat. Saleh mengaku menyulap menu itu agar pelanggan bisa merasakan nikmat memancing dan dapat langsung menyantapnya. “Kalau menu ikan bakar kan biasa. Tapi yang luar biasa pelanggan memancing pancingannya dan dapat langsung dimasak sendiri,” katanya.
Ia mengaku ketika membangun Lubana Sengkol hanya menyedikan menu makanan seperti warung pada umumnya. Namun ketika berbicang dengan pelanggan, timbul ide untuk bisa menyulap tempat itu agar ada tempat pemancingan.
LUBANA SENGKOL

Ketika ditanya berapa omsetnya perhari, Saleh mengaku dapat Rp 50 jutaan. Nominal itu ketika musim libur tiba. Namun rata-rata per hari omset yang didapat sekira Rp 20 jutaan. Setengah berpromosi Saleh mengatakan Lubana Sengkol merupakan salah satu tempat pemancingan di Indonesia yang memiliki koleksi Monster Fish atau ikan eksotis, di pemancingan ini juga terdapat kolam kiloan dengan beberapa jenis ikan air tawar, hasil ikan yang berhasil terpancing dapat dibawa pulang atau dimasak langsung di pondok makan Selain sebagai tempat pemancingan.

Lubana Sengkol juga menerima Wedding Party, Gathering, Meeting Room, Garden Party dan Delivery. “Jadi menu yang kita tawarkan banyak. Kita ingin membuat agar pembeli dimanjakan dengan berbagai fasilitas,” ungkapnya.

Pria asal Lampung ini mengungkapkan berkembangnya Lubana Sengkol ini juga dapat meningkatkan kesejahteraan warga sekitar. Karena dengan semakin dikenalnya tempat ini, otomatis menarik pekerja dalam jumlah yang tidak sedikit. Total pekerjanya ada sekira 500an orang. Ia mengaku pekerjanya berasal dari penduduk sekitar Lubana Sengkol. “Saya tidak melihat latar belakang pendidikan mereka. Yang penting mau bekerja,” akunya.

Sementara itu, suasana di Lubana Sengkol tampak ramai. Beberapa pengunjung terlihat asyik memancing. Deretan mobil tambah siang kelihatan padat. Mereka berasal dari beberapa daerah. Seperti Jakarta, Bandung, ataupun Bogor. Sesekali mimik pengunjung tampak serius. Ketika ikan diraih, wajah mereka langsung sumringah.


(korantangsel.com, ahmad baihaqi)

Share this:

 
Copyright © 2014 RANSEL. Designed by OddThemes