TANGERANG
SELATAN,korantangsel.com- Terkait
dibukanya Terminal Pondok Cabe, Dishubkominfo Kota Tangsel melaksanakan
pengawasan dan pengendalian oleh petugas operasional, Kepolisian, TNI, Organda,
Ketua Koperasi Angkutan Tangerang Selatan dan Paguyuban mitra niaga, Senin
(27/1).
Dari hasil dari rapat tersebut diputuskan bahwa, AKAP dilarang menurunkan atau menaikan penumpang tepatnya di Jl. M. Toha - Jl. RE. Marthadinata - Jl.Otista - Jl. Ir. H. Juanda - Jl. Dewi Sarika dan sampai Jl. Ciputat Raya yang berbatasan dengan Tangsel dan DKI Jakarta agar penumpang diarahkan ke area Terminal Pondok Cabe.
Hal ini tentu bertentangan dengan DPRD yang mendadak menolak Terminal Pondok Cabe dioperasionalkan. Padahal, keputusan awal DPRD justru mendukung terminal tersebut dibuka. “Saya heran, waktu sidak beberapa waktu lalu, DPRD mendukung atas pembukaan terminal ini didepan masyarakat dan pengurus PO AKAP. Tapi kenapa jadi sebaliknya begini,” kata Kepala Dinas Dishubinfo Tangsel, H Sukanta.
Dari hasil dari rapat tersebut diputuskan bahwa, AKAP dilarang menurunkan atau menaikan penumpang tepatnya di Jl. M. Toha - Jl. RE. Marthadinata - Jl.Otista - Jl. Ir. H. Juanda - Jl. Dewi Sarika dan sampai Jl. Ciputat Raya yang berbatasan dengan Tangsel dan DKI Jakarta agar penumpang diarahkan ke area Terminal Pondok Cabe.
Hal ini tentu bertentangan dengan DPRD yang mendadak menolak Terminal Pondok Cabe dioperasionalkan. Padahal, keputusan awal DPRD justru mendukung terminal tersebut dibuka. “Saya heran, waktu sidak beberapa waktu lalu, DPRD mendukung atas pembukaan terminal ini didepan masyarakat dan pengurus PO AKAP. Tapi kenapa jadi sebaliknya begini,” kata Kepala Dinas Dishubinfo Tangsel, H Sukanta.
Ia menegaskan,
Terminal Pondok Cabe tetap akan beroperasi dengan biaya rancangan pembangunan
sebesar Rp 2,7 miliar. "Pondok Cabe adalah area parkir dan tidak akan
ditutup selama ada keinginan dari masyarakat," kata
Kadishubinfo, H. Sukanta.
Sementara itu, Muhammad Yusro Siregar, Ketua Organda Tangsel menjelaskan, pengawasan dan pengendalian Pondok Cabe memang bertujuan untuk menertibkan angkutan yang mengetem di sepanjang jalan. "Kita berharap sih dibuat satu tempat yang saling umpan atau terintegrasi antara angkutan kota dan AKAP," ujar Muhammad Yusro Siregar.
Iptu. Enung Holis, Kanit Lalu Lintas Polsek Pamulang mengatakan, bahwa pihaknya tidak keberatan dengan adanya Terminal Pondok Cabe. Hanya saja jika itu dibuka dan beroperasi, maka akan menambah volume kendaraan. Untuk itu, kami meminta agar adanya kerjasama dengan masyarakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan lingkungan.
Sementara itu, Muhammad Yusro Siregar, Ketua Organda Tangsel menjelaskan, pengawasan dan pengendalian Pondok Cabe memang bertujuan untuk menertibkan angkutan yang mengetem di sepanjang jalan. "Kita berharap sih dibuat satu tempat yang saling umpan atau terintegrasi antara angkutan kota dan AKAP," ujar Muhammad Yusro Siregar.
Iptu. Enung Holis, Kanit Lalu Lintas Polsek Pamulang mengatakan, bahwa pihaknya tidak keberatan dengan adanya Terminal Pondok Cabe. Hanya saja jika itu dibuka dan beroperasi, maka akan menambah volume kendaraan. Untuk itu, kami meminta agar adanya kerjasama dengan masyarakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan lingkungan.
(korantangsel.com,
nadia)
