TANGERANG SELATAN,korantangsel.com- Menyambut Maulid
Nabi, keturunan Sultan Ageng Tirtayasa mengiringinya dengan Ritual pencucian
benda pusaka berupa keris peninggalan Tubagus Arif Putra dari Sultan Agung
Tirtayasa yang ke-abad 16, dan ritual tersebut dilakukan di Pemakaman Tajug,
Cilenggang, Serpong, Tangerang Selatan, kemarin.
Menurut Imanuddin, Ketua Yayasan Walidain, ini merupakan
ritual rutin setiap menyambut Maulid Nabi. Sebelum melakukan ritual, tambah
Imanuddin, warga diharuskan melakukan prosesi zikir bersama.
“Benda pusaka yang ikut dalam ritual pencucian ini berjumlah
delapan buah golok dan tiga buah tombak, serta delapan buah keris,” paparnya.
Lanjutnya, perayaan ritual pencucian benda pusaka ini,
merupakan bukti sejarah keturunan Banten tepatnya di pusat perkotaan pada jaman
modern. Di mana, benda tersebut di cuci dengan menggunakan kembang tujuh
rupa lalu di gosok dengan jeruk nipis agar tidak berkarat.
“Tidak hanya ritual pencucian keris, warga pun menyantap nasi tumpeng setelah usai acara agar mendapatkan berkahnya,” tuturnya.
“Tidak hanya ritual pencucian keris, warga pun menyantap nasi tumpeng setelah usai acara agar mendapatkan berkahnya,” tuturnya.
Warga berharap, pemerintah setempat melestarikan budaya lokal
yang dilakukan secara sacral, agar kedepan bisa dipertahankan untuk generasi
yang akan datang.
(korantangsel.com,
ahmad baihaqi)