TANGERANG
RAYA,korantangsel.com- Diduga karena
ditolak berobat di Rumah sakit (RS) Sintanala,seorang pasien Jamkesmas,bernama
Agung Satrio (17),warga Kampung Kelapa.Rt.07/03.Kelurahan Cikokol.Kota
Tangerang,meninggal dunia.Rabu (11/12/13).
Anti Sujarmiati
(45).ibu korban mengaku, keluarga kecewa dengan perlakuan pihak RS.Sintanala
yang dengan sengaja menolak anaknya untuk berobat di RS tersebut pada Selasa
(10/12/13) lalu hingga akhirnya anaknya meninggal,padahal,menurut anti ,dirinya
telah membawa surat rujukan dari puskesmas.
“Dokter spesialis
sarafnya tidak ada, tapi 30 menit kemudian ada pasien lain yang langsung di
suruh ke dokter spesialis saraf.tutur anti (seraya menirukan petugas di RS
Sintanala),mentang-mentang kita gratisan jadi diperlakukan seenaknya aja. Kalau
memang harus bayar kami akan bayar” ungkapnya saat di temui di tempat
tinggalnya.
Menurut Anti, yang
lebih menyakitkan adalah ketika pihak RS memberi saran untuk mencari RS lainya,
namun karena kondisi anaknya sudah kritis, dirinya meminta bantuan untuk
mengantarkan anaknya dengan menggunakan mobil ambulan, tetapi pihak RS menolak
dengan alasan tidak ada.
“Mereka bilangnya,
mobil ambulan tidak ada, padahal kita jelas-jelas melihat ada 3 mobil ambulan
yang terparkir di RS itu” imbuhnya anti.
Menurutnya,Agung tewas
meregang nyawa setelah dua pekan mengalami demam dan kejang-kejang yang
diakibatkan gangguan saraf akibat kecelakaan yang menimpanya bulan lalu.
Berbekal Kartu Jamkesmas pihak keluarga berusaha membawa Agung berobat ke
puskesmas lalu mendapat rujukan untuk berobat ke RS.Sintanala Kota Tangerang.
Namun sayang pihak RS Sintanala menolak menanganinya hingga pada akhirnya Agung
pun meninggal dunia.
Agung di makamkan di
TPU Kampung Kelapa persis di samping makam ayahnya yang tidak jauh dari
rumahnya.
Sementara,secara
terpisah Wakil DPRD Kota Tangerang.Gatot Wibisono mengecam keras pihak RS yang
menolak pasien.”Seharusnya pihak rumah sakit itu, mengedepankan
sosialnya,jangan hanya mementingkan bisnisnya saja,kalo memang di rumah sakit
itu sudah penuh,berikan pertolongan pertama”ujar Gatot.
Gatot juga meminta
kepada Pemerintah KotaTangerang untuk mengambil langkah tergas jika ada rumah
sakit yang menolak pasien tidak mampu.
(korantangsel.com,
dennys)