TANGERANG
RAYA,korantangsel.com- Jelang Natal dan
Tahun Baru para pengrajin mulai kebanjiran pesanan, baik para pengrajin yang
menjual langsung maupun mereka yang berdagang melalui online, seperti yang
dilakukan Aphrodita Wibowo bersama suaminya Agung.
Dhita nama panggilan
sehari-hari ini sudah 6 tahun menggeluti usahanya dengan membuat Boneka yang
diberi nama “Chemprut”, berawal dari hobinya ia menjalankan usahanya
mulai sejak ia Kuliah di Universitas Muhamaddiyah Yogyakarta (UMY).
"Awalnya saya
hanya sekedar iseng-iseng dan memang hobi saya suka membuat sesuatu dan apa
saja, namun ketika saya membuat boneka langsung saya tertarik untuk meneruskan
membuatnya," tutur Dhita saat di temui di rumahnya.
Hanya mengandalkan
Jejaring Sosial (Facebook) dhita pun kewalahan dengan banyaknya pesanan,
sampai-sampai Agung pun ikut membantunya untuk menjadi manager di perusahaanya.
Dalam pembuatan boneka
Chemprut ini Dhita mengambil konsep yang berbeda dengan boneka-boneka biasanya,
ia lebih mengedepankan sisi kekeluargaan dengan para boneka yang di buatnya
seperti, ketika Boneka itu jadi Dhita pun langsung membuatkan akte kelahiran
dan memberinya nama bagi boneka tersebut. "Ia saya selalu menyebutnya
kelahiran bagi boneka yang sudah jadi, karna saya menganggap boneka itu sebagai
bagian dari keluarga." Tegas Dhita.
Harga yang ditawarkan
untuk boneka yang dikerjakannya pun beragam dan tidak terlalu mahal, untuk satu
boneka ada yang di bandrol dengan harga Rp.95.000 sampai dengan Rp.200.000 dan
harga tersebut masih bisa terjangkau oleh siapapun.
Dalam pemasarannya
boneka Chemprut ini sudah cukup jauh, bahkan bisa dibilang se Indonesia.
"Dalam waktu dekat ini saya mencoba untuk memasarkan keluar negeri, namun
saya masih mencari formulasinya terutama dalam pengiriman barang"
pungkasnya.
(korantangsel.com.
dennys)