BREAKING NEWS

Tuesday, December 17, 2013

BATAN : PENGARUH NANOTEKNOLOGI TERHADAP BATERAI LITHIUM PADA MOLINA

BATAN
TANGERANG SELATAN,korantangsel.com- Perkembangan sains dan teknologi pada dua dekade terakhir, telah membuka peluang untuk peneliti mengembangkan struktur berskala nano di laboratorium. Karena nanomaterial memiliki sifat unik, dan perbandingan yang luas terhadap rasio volume serta adanya efek kuantum, hal ini menumbuhkan aplikasi material nano pada berbagai bidang sains. Salah satunya memiliki pengaruh besar terhadap efisiensi baterai lithium pada mobil listrik nasional (Molina).

“Nanoteknologi erat kaitannya dengan program Molina, sebab baterai yang digunakan melalui pengembangan nanoteknologi dan tentu ini dapat meningkatkan efisiensi energi,” kata Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan), Prof. Dr. Djarot S Wisnubroto disela International Symposium on Nanotechnology and Nano-Biotechnology, dan Symposium On Molina for Green Energy di Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspitek) kemarin.

Sementara itu, Bambang Prihandoko, Ketua Konsorsium Baterai Lithium menjelaskan, baterai lithium menjadi salah satu komponen dalam pembuatan mobil listrik, dan nanoteknologi berpengaruh besar terhadap pembuatan baterai yang selama ini harus diproduksi sendiri.
“Salah satu kendala dalam memproduksi mobil listrik ini adalah komponen baterai yang terbilang sulit, dan pembuatannya pun masih manual. Sebab berdasar roadmap baterai lithium, ditargetkan pada 2014 konsorsium bisa memroduksi baterai berkapasitas 200 wh/kg dengan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) 20 persen. Diharapkan pada 2018, kandungan lokalnya sudah bisa mencapai 70 persen,” kata Bambang.

BATAN

Untuk memperlancar pembuatan baterai lithium tersebut, Bambang menambahkan, tahun depan akan dibangun pabrik pembuatan baterai yang dapat memproduksi tiga baterai dalam satu bulan dengan kekuatan daya 20Kw. Di mana, dengan daya tersebut dapat digunakan untuk satu mobil. Sehinga, tiga baterai digunakan untuk tiga mobil.

“Kita berharap dengan dibangunnya pabrik ini, kedepan Indonesia dapat memproduksi molina sendiri. Apalagi molina ini sangat ramah terhadap lingkungan, cukup dicas selama 30 menit dan tidak perlu bbm,” ungkapnya.


(korantangsel.com, id)

Share this:

 
Copyright © 2014 RANSEL. Designed by OddThemes