TANGERANG RAYA,korantangsel.com- Ada banyak cara orang
mengetahui sejarah dunia, di antaranya adalah dengan membuka arsip sejarah
dunia. Untuk itu, sebagai upaya mensosialisasikan tentang arsip sejarah
Indonesia, Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), menggelar talk show
‘apreasi kearsipan bagi wartawan’ seluruh Indonesia sebagai upaya mengusung
Arsip Konferensi Asia Afrika (KAA) dan Gerakan Non Blok (GNB) sebagai Memory of
The World (MoW) beberapa waktu lalu di Gedung Arsip Nasional.
Kali ini ANRI menghadirkan tiga orang pembicara yakni Deputi
Bidang Konservasi Arsip ANRI, Drs. Mustari Irawan, MPA, Anggota Komite dan
Dewan Pakar MoW, Dr. Muklis PaeNi, serta Sejarahwan Universitas Indonesia,
Prof. Dr. Susanto Zuhdi.
Dalam talkshow ini dibahas bagaimana arsip KAA dan GNB yang
tersimpan di ANRI dirawat dan dilestarikan serta didayagunakan secara terus
menerus, salah satunya melalui pengusulan sebagai warisan dokumenter atau
memori dunia (Memory of the World).
Diharapkan melalui pengusulan tersebut, jejak kedigjayaan
diplomasi Indonesia pada masa lalu, lebih mudah diakses sehingga mampu
memberikan efek akan nilai-nilai perdamaian sehingga mampu memberikan efek akan
nilai-nilai perdamaian dunia, kemerdekaan, kebebasan, kesejahteraan umat
manusia, tidak hanya bagi bangsa Indonesia namun pula bagi bangsa-bangsa lain
di belahan dunia.
(korantangsel.com, Asri & Ahmad Baihaqi)