BREAKING NEWS

Wednesday, August 21, 2013

PRIA JUGA BISA MENOPAUSE LHO….

PRIA JUGA BISA MENOPAUSE LHO….
KESEHATAN,korantangsel.com- Siapa bilang pria tidak bisa mengalami menopause? Istilah itu memang milik wanita, tetapi pria juga bisa mengalami penurunan hasrat dan kemampuan seksual layaknya wanita yang disebut dengan andropause.

Menurut dr. Anton Darsono Wongso, Dokter Spesialis Andrologi Rumah Sakit Awal Bros Tangerang, andropause adalah suatu sindrom kekurangan testosteron yang dimiliki oleh pria.

“Pada usia 40-an tahun, gejala-gejala andropause pada pria akan muncul,” kata dr. Anton Darsono Wongso, Dokter Spesialis Rumah Sakit Awal Bros beberapa waktu lalu.

Ia mengatakan, mengenai gejala pada umumnya berkaitan dengan faktor seksual, seperti gairah seks yang kurang, penurunan kebugaran tubuh, lemas, cepat lelah, penurunan daya tahan dan kekuatan fisik, penurunan kemampuan berolahraga dan gangguan metabolisme lemak, penurunan kenikmatan hidup, depresi dan mengantuk serta tertidur sesudah makan malam.

Anton menambahkan, mekanisme terjadinya masa andropause adalah menurunnya fungsi dari sistem reproduksi pria dan selanjutnya mengakibatkan penurunan kadar testoteron sampai dengan di bawah angka normal. Umumnya pria yang mulai memasuki usia 40 tahun, akan kehilangan hormon sebesar dua persen setiap tahunnya. Situasi ini disebabkan berkurangnya hormon ketika testis tidak menghasilkan cukup testosteron.

Banyak penelitian mendefinisikan bahwa, testoteron rendah pada pria bila kadarnya 250-300 ng/dL (nanogram per desiliter) atau bisa kurang dari angka tersebut dan ini jauh berbeda dengan kadar normal testoteron yang seharusnya sebesar 400 ng/dL.

”Gaya hidup tidak sehat seperti, perokok, mengkonsumsi alkohol tinggi, kegemukan dan stres bisa meningkatkan risiko andropause. Selain itu, produksi testoteron semakin melemah seiring dengan berbagai penyakit yang menemani masa andropause, seperti depresi dan obesitas,” paparnya.    

Berbeda dengan wanita yang kehilangan hormon estrogen secara total dan tidak bisa lagi memiliki anak, andropause pada pria tidak lantas berarti produksi testosteron berhenti total. Meski pun menunjukkan gejala andropause saat usia semakin menua, pria masih bisa memiliki anak.

Sejauh ini walaupun andropause menjadi momok bagi pria, sebenarnya andropause dapat diobati dengan metode penggantian testoteron. Metodenya meliputi penembakkan testoteron, patch dan gel. Namun efek samping penggantian ini, dapat memperburuk kondisi kanker prostat yang mungkin saja diderita tetapi belum terditeksi. 

(korantangsel.com-id)

Share this:

 
Copyright © 2014 RANSEL. Designed by OddThemes