TANGERANG SELATAN,korantangsel.com- Untuk memeriahkan Peringatan Kemerdekaan
Republik Indonesia ke 68, sejumlah warga mulai berburu pernak pernik untuk
perlombaan esok. Lantaran minimnya pohon pinang yang biasanya digunakan sebagai
sarana salah satu lomba, kini warga mulai beralih menggunakan bambu sebagai
pengganti untuk perlombaan panjat pinang.
Lomba Panjat Pinang adalah satu dari
sederet perlombaan yang wajib digelar oleh sebagian masyarakat, khususnya
di Kota Tangerang Selatan, dalam memperingati HUT Kemerdekaan Republik
Indonesia. Semakin mendekatinya perayaan agustusan, yang jatuh pada esok hari
banyak warga yang mulai berburu pohon pinang sebagai salah satu sarana untuk
perlombaan panjat. namun sayangnya, sudah langkanya pohon yang satu ini membuat
warga terpaksa mulai mencari bahan alternatif pengganti pinang.
Sarana
alternatif pilihan warga ini akhirnya jatuh pada pohon bamboo. Barang yang
masih banyak ditemukan di beberapa sudut di Kota Tangerang Selatan inipun
akhirnya menjadi satu pilihan alternatif untuk perlombaan panjat pinang.
Sulitnya
mencari pohon pinang untuk perlombaan ini diakui salah satu warga Tangsel,
Mulyadi, yang telah berkeliling untuk mencari pinang akhirnya terpaksa mencari
bambu sebagai sarana alternatif untuk perlombaan panjat pinang.
Batang pohon
bambu lah yang dipilih karena harganya yang relatif lebih murah, yakni kisaran
120-150 ribu rupiah perbatang dibandingkan jika menggunakan pinang yang
harganya mencapai dua kali lipat. Dan bambu juga memiliki kualitas yang tidak
jauh berbeda dengan pohon pinang. “mending pake batang bambu aja soalnya lebih
murah, kalo kualitas sama aja sama batang pohon pinang”, kata mulyadi sambil
tersenyum.
Agar kualitas
tidak berbeda jauh dengan batang pohon pinang, penjual pun menyediakan ukuran
khusus untuk sarana perlombaan, yakni panjang minimal tujuh meter dengan
diameter 10 centimeter. Tingginya permintaan barang ini bahkan diakui meningkat
sejak sepekan terakhir. Bahkan dalam satu hari, mampu menjual hingga enam
batang bambu untuk perlombaan panjat pinang.
Untuk memberikan
tambahan pelayanan, penjual bambu yang telah berjualan sejak lima tahun
terakhir ini, sengaja memberikan fasilitas penunjang berupa jasa antar barang
hingga lokasi yang diminta pembeli.
(korantangsel.com-ayla)