BREAKING NEWS

Wednesday, June 19, 2013

WASPADAI JIKA ANAK TERLALU GEMUK

anak gemuk
KESEHATAN,korantangsel.com- Jika si kecil Anda dipuji orang karena gemuk dan lucu, sebaiknya jangan berbangga hati. Buanglah anggapan anak gemuk itu lucu dan sehat, karena bila ini dibiarkan makan akan banyak ancaman penyakit menyerang anak, salah satunya adalah penyakit hipertensi.

Dr. Rachmat Kurniawan, Sp. A,M. Kes mengatakan, hipertensi pada anak adalah keadaan dimana tekanan dara sistolik atau distolik rata-rata berada pada persentil 95 persen yang dilihat dari umur dan jenis kelamin. “Untuk mengukur darah pada anak dilakkukan sebanyak tiga kali, karena terbilang cukup sulit,” kata dokter spesialis anak Mayapada Hospital.  

Dokter Rachmat menambahkan, hipertensi antara anak dan orang dewasa memang berbeda. Dimana, hipertensi pada anak dilihat berdasarkan umur dan jenis kelamin. Seperti pada anak umur satu tahun, bila darahnya sudah mencapai 121/77 dan umur lima bulan 108/69 bisa dikatakan masuk dalam kategori hipertensi.

“Pembuluh darah pada anak masih bersifat elastis, berbeda dengan orang dewasa yang mudah pecah,” jelasnya.

Ada beberapa faktor risiko penyebab terjadinya hipertensi, Rachmat menjelaskan, pertama berhubungan dengan faktor keturunan dari orangtua yang terkena hipertensi atau primer, anak lahir dengan berat badan rendah, tapi kemudian mengalami kelebihan berat badan dan hipertensi sekunder yang terjadi akibat penyakit lain yang menyebabkan terjadinya tekanan darah tinggi, misalnya gagal ginjal, jantung bawaan, konsumsi garam dan gula berlebihan, orangtua perokok, minum obat-obatan kortikosteroid dan pembuluh darah yang dapat menimbulkan hipertensi pada anak.

 “Berdasarkan penelitian, 85 persen terjadi karena hipertensi sekunder,” ungkapnya.

Mengenai gejala klinisnya sendiri, umumnya tidak mengalami keluhan. Namun, pada kondisi tertentu mimisan, sakit kepala yang tidak dilketahui penyebabnya, pengelihatan tiba-tiba kabur, nyeri perut, nyeri dada, mual, muntah, nafsu makan kurang, gelisah, berat badan turun, sesak nafas, keringat berlebihan, pertumbuhan dan perkembangan yang terlambat.

“Bila gejala ini terjadi, segeralah bawa kedokter dan tangani sejak dini,” paparnya.    

Jika ini terjadi hingga anak dewasa, maka berbagai risiko atau komplikasi akan mengancam kehidupan anak. Seperti, pembengkakan jantung, gagngguan ginjal, gangguan syaraf dan gangguan penglihatan sampai terjadi kebutaa, bahkan dapat menimbulkan kematian akibat penyakit berbahaya lainnya.

Rachmat menyarankan, sebaiknya para orangtua tidak terpengaruh pada lingkungan. Mulailah perhatikan pola makan baik dan sehat, kalau anak sudah terjadi hipertensi rubahlah pola makannya, tingkatkan aktivitas fisik, ikuti program penurunan berat badan bila anak terkena obesitas. Kalau bisa, sejak dini berikan air susu ibu, agar semua faktor risiko hipertensi langsung menurun.

“Sekarang, terapkan pola hidup sehat. Hindari faktor lingkungan dan makanan junkfood,” sarannya.


(korantangsel.com-id)

Share this:

 
Copyright © 2014 RANSEL. Designed by OddThemes