HIBURAN,korantangsel.com- Mara wis
ialah sejenis band tepuk yang sekarang ini telah mendunia khususnya di
Indonesia, yang di setiap daerah pasti sudah mengenal apa itu marawis dan
banyak yang memainkannya, musik ini merupakan kolaborasi antara kesenian Timur
Tengah dan Betawi, dan memiliki unsur keagamaan yang kental. Itu tercermin dari
berbagai lirik lagu yang dibawakan yang merupakan pujian dan kecintaan kepada
Sang Pencipta
Kesenian Marawis ini hampir kurang lebih berusia 400 tahun yang
berasal dari kawasan Kuwait, di daerah Yaman kesenian marawis ini sering kali
dimainkan pada saat perayaan-perayaan tertentu, yaitu Perayaan perkawinan,
Maulid nabi saw, Khitanan, serta pesta perkawinan kaum adam dan hawa, kesenian
ini menjadi lebih sangat populer karena pernah dimainkan untuk menyambut tamu
yang berasal dari luar Yaman sebagai kesenian penghormatan.
Sejarah pertama kali masuknya marawis ke Indonesia berawal dari
para Ulama-Ulama islam dari Negara Yaman yang berdakwah ke Indonesia dan
dipentaskan pertama kali di Madura sekitar tahun 1892, selain di Madura
kesenian ini juga dipentaskan di Bondowoso dan kesenian ini lebih popluer di
kota Bondowoso hingga saat ini telah popular disetiap daerah-daerah Indonesia.
Sampai sekarang ini keseniaan Marawis belum ditemukan adanya
penelitian ilmiah-historis ataupun data yang memadai untuk dijadikan rujukan
kapan sebetulnya kesenian marawis ini berkembang dan siapa yang memeloporinya,
Sumber-sumber yang bisa menjadi rujukan histori marawis baru terbatas pada
sumber-sumber lisan. Konon marawis pertama kali dipopulerkan oleh para Habib
(keturunan Rasulullah SAW) dan merupakan produk kebudayaan bangsa Arab.
Sumber lain menyatakan bahwa kesenian marawis pada mulanya
ditemukan di Kuwait sekitar abad 16. Pada awalnya hanya terdiri dari 2 alat
musik yaitu hajer dan marawis, semacam sebuah rebana dengan berukuran cukup
besar yang kedua sisinya dilapisi oleh kulit binatang.
Hadi susanto warga cipete kota tangerang Salah satu penggemar
kesenian marawis mengatakan Hingga saat ini kesenian marawis di indonesia sudah
mulai terlupakan dikarenakan banyak musik yang lagi ngetrend dengan meniru gaya
ke barat-baratan padahal marawis adalah musik yang mengandung nilai-nilai
relagius,” saya bingung dengan orang sekarang mereka lebih menyukai musik yang
beraroma barat di banding dengan musik yang beraroma islam”. ungkapnya saat di
wawancarai tim reporter korantangsel.com
Hingga saat ini kesenian Marawis hanya di mainkan oleh
anak-anak sekolah dan anak-anak pondok pesantren dari setiap wilayah-wilayah di
Negara Indonesia ini.
(korantangsel.com-ayla)