BREAKING NEWS

Tuesday, June 4, 2013

MERAUP UNTUNG LEWAT BISNIS RUMAHAN

tas berbahan batik
BISNIS,korantangsel.com- Bagi sebagian masyarakat, bisnis bisa menjadi pilihan tepat untuk menambah penghasilan. Berbagai bisnis kecil-kecilan pun mulai dilakoni, mulai dari bisnis makanan  hingga pakaian. Seperti yang dilakukan oleh Noryke. Melalui hobinya mengkoleksi batik dan tas, Noryke bags sebuah merek tas berbahan dasar batik berpadu dengan kulit ular laut, Noryke mampu mengembangkannya menjadi sebuah bisnis rumahan yang sudah berkembang dan dikenal oleh masyarakat urban di sekitar Tangerang Selatan dan Jakarta.

“Awalnya memang dari koleksi kain batik. Tapi karena hasrat ingin memiliki tas semakin besar, akhirnya dari kemampuan menjahit yang saya miliki, mulailah memberanikan diri mencoba membuat tas sendiri dari batik,” kata Noryke kepada korantangsel.com. Setelah berhasil membuat beberapa tas, Noryke mencoba menjualnya melalui media blackberry massanger  (bbm).

bisnis perumahan 

Gayung pun bersambut, dari keisengannya ini, bisnis tas batik berkulit ular laut berhasil terjual. Bahkan kini, pemasaran tas batik tidak hanya melalui blackberry massanger, Noryke lebih sering mengikuti berbagai pameran. Dirinya mengaku, cukup senang melihat tingginya respon masyarakat terhadap hasil karya yang dibuatnya. Dan dirinya pun tidak menyangka, berawal dari modal yang dikeluarkannya kurang lebih Rp 500 ribu, kini dirinya sudah bisa meraup keuntungan tiga kali lipat. “Dari hasil tersebut, beberapa persen saya sumbangkan ke orang yang membutuhkan,” ucapnya.

Noryke menjelaskan, walaupun bisnis ini tidak dimilikinya seorang, ia berusaha untuk memberikan kualitas terbaik. Mulai dari pemilihan warna dan motif batik lebih cerah, jahitan yang rapih sampai penggunaan kulit sapi, kulit ular laut dan kulit ular cobra. “Bagi saya, kualitas nomor satu. Dan harga yang saya tawarkan pun cukup terjangkau, mulai dari ratusan ribu hingga jutaan tergantung jenis kulit yang digunakan,” tuturnya.

Kisah sukses ini pun tidak hanya dirasakan oleh Noryke. Amanda Mauludya, pemilik label Rumah Kenes ini, memang memiliki bakat dalam hal menjahit sejak masih duduk dibangku sekolah menengah pertama (SMP). Bahkan dari hobinya itu, Amanda mulai membuat bros, kalung, anting dan gelang yang terbuat dari bahan perca dan berhasil memasarkan serta memperkenalkan produknya kepada masyarakat.


“Alhamdullilah, produk yang saya buat bisa diterima oleh kalangan luas,” katanya. Berbeda dengan kompetitor lainnya, Amanda mengatakan, untuk urusan model, dirinya selalu berusaha dan berinovasi dalam menciptakan sebuah produk yang unik dan tidak pasaran.

“Contohnya kalung Borneo yang dibuat dari bulu ayam dan kain perca. Ini terinspirasi dari daerah Kalimantan dan paling banyak diminati masyarakat,” paparnya. Untuk membedakan produk miliknya dengan produk lain, Amanda menjelaskan, corak lebih berwarna dan hasil jahitan lebih kuat menjadi salah satu ciri produk yang dibuatnya.

bisnis unik
 bisnis unik


Untuk menjalankan usaha ini, Amanda mengaku, tidak membutuhkan modal terlalu banyak. Cukup dengan modal Rp 400 ribu, dirinya sudah berani membuat puluhan bros, kalung, bandana, gelang dan anting. Dan bahkan kini, ribuan pasang pernak-pernik yang terbuat dari kain percak dan bulu ayam pun sudah dibuatnya dan dijual di berbagai pameran.

Walaupun tidak membutuhkan tempat sewaan, namun Amanda dan Noryke menganggap bahwa usaha ini membutuhkan tenaga ekstra untuk memasarkan produk yang dimilikinya. Dan keduanya meyakini, dengan keseriusan, kepercayaan diri, terus berinovasi dan memberikan kualitas terbaik menjadi modal utama untuk mengembangkan produk agar bisa diterima oleh masyarakat luas.


(korantangsel.com-id) 

Share this:

 
Copyright © 2014 RANSEL. Designed by OddThemes