TANGERANG SELATAN,korantangsel.com- Sekumpulan mahasiswa yang berasal dari Himpunan Mahasiswa Islam
(HMI), melakukan aksinya tepat di Kantor Gedung Dinas Pendidikan terkait dugaan
korupsi senilai Rp 19 miliar yang dilakukan oleh Kepala Dinas Kota Tangerang
Selatan.
Sambil membawa jenazah lengkap dengan
bungkusan kain kafan yang terbuat dari busa berbentuk pocong, menyimbolkan
bahwa matinya rasa pejabat dinas pendidikan terhadap ketidak berpihakan
masyarakat kecil dengan adanya temuan pungutan di beberapa sekolah di Tangerang
Selatan yang seharusnya diberikan secara gratis (20/6).
Dalam aksi, Himpunan Mahasiswa Islam sempat
melakukan aksi lempar telur busuk ke kantor Gedung Dinas Pendidikan. Para
mahasiswa geram akibat adanya laporan dari BPK terkait dugaan korupsi, berupa
penggunaan realisasi dana BOS di beberapa sekolah di Tangerang Selatan, serta
penerimaan barang yang seharusnya diterima oleh beberapa sekolah ternyata tidak
sesuai dengan apa yang tertera di laporan yang ada.
“Kami menilai ada kerjasama dari
pihak-pihak terkait dalam dugaan korupsi ini,” kata Aco Ardiansah, Kordinator
Aksi Demo. Saat melakukan aksi sholat mayat tersebut, salah satu
mahasiswa sempat kerasukan setelah terjadi aksi dorong-dorongan antara aparat
dengan Mahasiswa.
”Kita minta agar pemerintah benar-benar
bertindak terhadap dugaan kasus korupsi sebesar Rp 19 miliar agar masyarakat
tidak menjadi korban selanjutnya,”. tutur kordinator aksi demo saat
diwawancarai reporter korantangsel.com.
Sampai aksi selesai dilaksanakan,
Kepala Dinas Pendidikan tidak dapat ditemui dan belum bisa dimintai keterangan
dan dalam aksinya tersebut, mahasiswa menuntut agar kepala dinas mundur dari
jabatanya.
(korantangsel.com-ahmad baihaqi)