TANGERANG
SELATAN-korantangsel.com,
Setelah melakukan operasi penertiban terhadap hiburan malam, satpol PP membawa
wanita tuna susila ke gedung aula untuk melakukan pendataan.
Ketika pendataan telah
selesai, wanita tuna susila akan di bawa ke dinas sosial cipayung pasar rebo
dengan disediakan mobil Dalmas Satpol PP, akan tetapi segerombolan dari berbagai
pihak rekan dan keluarga yang menjemput nampak rusuh dengan diawali teriakan
dan mendobrak pintu. Hal ini membuat suasana
menjadi gusar dan ramai.
Salah satu anggota satpol
PP sangat marah dari kejadian tersebut, bahkan sampai mengejar penjemput yang
masih berada di lokasi.
Dari kejadian tersebut,
para wanita tuna susila berlarian dan kembali ke lokasi masing – masing, akan tetapi
kejadian ricuh tersebut dapat diredam kembali oleh anggota satpol PP lainnya.
Hal ini ditanggapi oleh
Bapak Hadiana Kasie Rehabilitasi Tuna Sosial & korban Nafza”, jika suatu
kordinasi belum optimal maka penyelesaian masalah penyakit masyarakat ini sulit
di hilangkan, hal ini harus ada kordinasi dan pertanggung jawaban dari jajaran
kelurahan hingga kemensos”
(korantangsel.com-ayla
& ahmad baihaqi)