KESEHATAN,korantangsel.com- Air liur yang menetes bukan hanya pertanda seseorang yang
tergoda oleh sesuatu jenis makanan, akan tetapi tetesan air liur yang keluar
dari mulut, ternyata mempunyai makna untuk mengetahui sehat tidaknya mulut
seseorang.
Suatu tes baru
yang disebut dengan The caries
Assesment and Risk Evaluation (CARE)
terhadap air liur seseorang, memang mampu memprediksi anak mana yang paling
berisiko untuk mengalami gigi berlubang, dan mengetahui gigi mana yang rentan
terjadinya lubang. Untuk mengetahui beberapa jumlah gigi yang berlubang,
biasanya akan terlihat ketika mereka menginjak usia 30 tahun.
Untuk
mengetahuinya, tes CARE ini menggunakan air liur. Dengan tujuan, untuk melihat
adanya kompleks gula yang ada pada gigi. Walaupun tidak semua kompleks gula
buruk, tapi beberapa diantaranya membuat kuman menempel pada gigi.
Saat ini,
peneliti sedang melakukan tes pada air liur bayi yang dilakukan sebelum tumbuh
gigi pertama. Penelitian jangka panjang juga sedang dilakukan untuk mengetahui
tingkat akurasi dari tes ini. Bila hasilnya baik, maka akan sangat membantu
anak yang berisiko tingkat gigi berlubang untuk melakukan pencegahan. Sehingga
saat dewasa nanti, dapat terhindar dari masalah kerusakan gigi.
Kendati jumlah
air liur atau saliva anak dan orang dewasa sama jumlahnya, kurangnya produksi
air liur akan menimbulkan efek kering dan perasan tidak nyaman pada mulut,
mulut kering yang menimbulkan bau tidak enak, dan air liur merupakan
benteng pertahanan terbaik untuk melawan atau mencegah gangguan kesehatan gusi,
serta kerusakan gigi dibanding diet dan menyikat gigi, serta dapat menurunkan
jumlah bakteri yang ada di dalam mulut dan
menambah mineral-mineral yang dapat membantu gigi.
Saat ini,
perkembangan tes air liur masih diteliti oleh para ahli dari Cancer Research Inggris untuk membuktikan bahwa
air liur bisa membantu orang yang terkena kanker payudara khususnya pada
wanita, dan juga bisa mengurangi risiko kematian akibat kanker.
(korantangsel.com-ahmad
baihaqi)