BREAKING NEWS

Sunday, April 21, 2013

TANGERANG SELATAN ENDEMIS PENYAKIT KAKI GAJAH


siklus penyakit kaki gajah
KESEHATAN,korantangsel.com- Kaki gajah. Penyakit yang bahasa latinnya filaris atau elephantiasis, merupakan golongan penyakit menular yang disebabkan oleh cacing filaria dan ditularkan melalui berbagai jenis nyamuk. Tidak seperti malaria dan demam berdarah, filariasis dapat ditularkan oleh 23 spesies nyamuk dari genus anopheles, culex, mansonia, aedes dan armigeres. Karena itulah, kaki gajah dapat menular dengan sangat cepat.

Kepala Seksi Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan, dr. Muhammad Rusmin mengatakan, sejak Kota Tangsel berdiri, data pasien positif penderita kaki gajah di tahun 2009 hingga awal tahun 2013 terdapat 22 pasien dari 1,4 juta penduduk Tangsel. Namun, jika melihat kondisi wilayah kota pemekaran baru ini merupakan daerah rawa, maka tidak menutup kemungkinan menjadi tempat berkembangnya nyamuk penyebab penyakit kaki gajah.

“Kita sudah menetapkan wilayah Tangsel sebagai daerah zona merah berkembangnya nyamuk, bahkan rawan terhadap penyakit kaki gajah,” kata Rusmin. Ia melanjutkan, tidak hanya dikelilingi rawa, ditetapkannya wilayah ini sebagai endemis penyakit kaki gajah disebabkan karena ditemukannya hasil positif dari uji tes darah warga di tujuh kecamatan.

“Suatu wilayah dikatakan endemis, bila hasil pengujian itu dihasilkan satu persen dari jumlah penduduk. Dan Tangsel sudah termasuk dalam wilayah endemis,” ucapnya. Rusmin menerangkan, penyakit ini bersifat menahun dan bila tidak mendapatkan pengobatan, dapat menimbulkan cacat menetap berupa pembesaran kaki, lengan dan alat kelamin baik pria maupun wanita. Sebab jika dilihat dari gejalanya, penyakit ini akan menyumbat saluran kelenjar getah bening. Sehingga, radang saluran kelenjar getah bening yang terasa panas dan sakit, akan menjalar mulai dari pangkal kaki, lengan, kearah ujung dan dapat pecah bahkan mengeluarkan nanah serta darah.

Walaupun penyakit ini bukanlah penyakit mematikan, untuk pencegahannya, secara rutin dan bekerjasama dengan puskesmas setempat, pemerintah Tangsel menyiapkan dan memberikan obat Dietilkarbamasin (DEC) dan albendasol kepada masyarakat Tangsel secara gratis. Sehingga diharapkan, bisa memberantas penyebaran dan membasmi perkembangan cacing dari gigitan nyamuk di tubuh penderita.

Rusmin menyarankan, pemberantasan nyamuk di wilayah masing-masing sangatlah penting untuk memutus mata rantai penularan penyakit ini, serta menjaga kebersihan lingkungan. “Setelah empat tahun program pemberian obat DEC dan albendasol, dan melakukan uji tes darah di tujuh kecamatan, hasilnya negatif,” terangnya.      

(korantangsel.com-id)

Share this:

 
Copyright © 2014 RANSEL. Designed by OddThemes