TANGERANG
SELATAN,korantangsel.com
- Dalam seminar Dr. Herianto, SpS –Spesialis
Syaraf Eka Hospital BSD yang bertindak selaku nara sumber sekaligus ketua
panitia, serta Dr. Audhy Tanasal-
Spesialis Eka Hospital BSD selaku moderator dalam seminar gerakan’ purple day for
epilepsy awareness’(13/04/2013).
begitu banyak oang yang
belum mengerti dan memahami penyakit yang sangat membahayakan untuk kesehatan
seseorang, yaitu penyakit epileps. Penyakit
ini merupakan suatu gangguan fungsi listrik yang di tandai oleh cetusan listrik
secara berlebihan pada sekelompok atau
sebagian besar sel-sel otak.
Dokter Heri juga menyampaikan
bahwa melalui gerakan’ purple day for epilepsy awareness’ ini, selain ingin mendorong para
penyandang epilepsi untuk mengembangkan potensi terbaiknya mereka dalam
kehidupan sehari-harinya dan juga untuk menghilangkan stigma negatif terhadap
penyandang epilepsi serta memberi kesempatan kepada mereka untuk
mengembangkan potensi terbaiknya dalam hidup mereka.
Senada dan seirama dengan
tema acara tersebut, seminar ini bertujuan mendorong para penyandang epilepsi dan keluarga untuk berani tampil dan
mengembangkan potensi terbaik mereka sekaligus meningkatkan pemahaman
masyarakat terhadap epilepsi ini, dengan diawali pembukaan momen baerbagi kisahdari orang tua dan penyandang.
Adanya kesalahan persepsi
dari masyarakat dan keluarga penyandang epilepsi dapat membuat penyandang
epilepsi menarik diri dari pergaulan relasi sosial, sehingga pasien cenderung
masuk kedalam “bayang-bayang” perasaan kesendirian bahkan kesepian, tidak
percaya diri dan depresi yang memperberat beban penderita mereka.’ Ujar Dr. HERANTO, SpS.
Menurut para penderita penyakit epilepsi , faktor
mendasar yang timbul dari penderita ialah biaya yang harus ditanggung oleh
penyandang epilepsi itu sendiri, serta tidak bebas dengan keadaan yang dialami.
“Kami Para penderita
penyakit epilepsi pun merasa bahagia dan bersyukur serta mendukung dengan adanya acara seminar
dari eka hospital, yang membuat para penderita lebih percaya diri dan tidak
putus asa” tutur Grasione Dmi sebagai salah satu penderita penyakit epilepsi.
(korantangsel.com-Ahmad baihaqi)