TANGERANG SELATAN, korantangsel.com - Aroma persaingan Porprov Banten 2026 mulai terasa di tubuh Muaythai Kota Tangerang Selatan. Tidak mau terlena atau sekadar jadi peserta penggembira, Pengurus Muaythai Indonesia Kota Tangsel mulai menggeber persiapan dengan serius. Salah satu langkah awal yang mereka tempuh adalah dengan menggelar Try In Pelatihan Penerapan Aturan Pertandingan.
Kegiatan yang berlangsung di WTC Mall Serpong,
Minggu (20/7/2025) siang itu, menjadi titik awal bagi para atlet dan pelatih untuk
masuk ke fase pembinaan yang lebih teknis dan terstruktur. Bukan sekadar
berlatih fisik atau memperdalam teknik serangan dan pertahanan di atas ring,
Try In ini menjadi ruang bagi mereka untuk memahami lebih dalam soal aturan
pertandingan yang berlaku di Muaythai.
Ketua Muaythai Tangsel, Irwan Taufik,
menegaskan bahwa pemahaman soal regulasi pertandingan adalah bekal wajib yang
tak bisa ditawar. Menurutnya, berapa pun hebatnya teknik seorang atlet, kalau
tidak memahami aturan main, mereka bisa kehilangan banyak poin atau bahkan
kalah secara menyakitkan.
"Ini bagian dari strategi kita. Atlet dan
pelatih harus paham betul aturan pertandingan supaya tidak rugi sendiri di atas
ring. Kerap kali di pertandingan resmi, yang kurang paham aturan akan dirugikan.
Jadi, kita harus betul-betul siap," kata Irwan.
Ia melanjutkan, bahwa penguasaan teknik tanpa
diimbangi pemahaman aturan dan kesiapan mental hanyalah setengah dari kemampuan
yang ideal. Dalam Muaythai, semua aspek harus dipadukan menjadi satu paket yang
utuh.
"Kita tidak mau sekadar ikut. Target kita
jelas, Muaythai Tangsel harus berbicara banyak dan meraih hasil maksimal di
Porprov 2026," tegas Irwan penuh semangat.
Dalam Try In kali ini, sekitar 80 atlet dari
empat pengurus cabang Muaythai di Banten dan sejumlah camp di kawasan Tangsel
turut ambil bagian. Mereka tak hanya berlatih, tapi juga diuji kemampuannya
dalam menerapkan aturan pertandingan yang sering menjadi penentu kemenangan
atau kekalahan.
Irwan menyebut bahwa agenda ini sekaligus
bagian dari peta jalan (roadmap) KONI Tangsel menuju Porprov 2026. Bukan tanpa
alasan, Muaythai Tangsel memang sudah diproyeksikan menjadi salah satu cabang
olahraga yang bisa mendulang medali bagi Kota Tangerang Selatan.
"Ini bagian dari program besar KONI
Tangsel. Kita ingin memastikan Tangsel bisa menjadi kekuatan dominan di cabang
Muaythai dan keluar sebagai juara umum. Itu target yang ingin kami
wujudkan," ungkap Irwan.
Dukungan dari KONI Tangsel pun disebut Irwan
berjalan cukup baik. Semua proses pembinaan berjalan sesuai jalur yang sudah
ditetapkan. Bahkan, dalam urusan pendanaan, Muaythai Tangsel sudah mulai
menerapkan sistem cashless yang dinilai lebih transparan dan akuntabel.
Namun, bukan berarti perjalanan mereka tanpa
tantangan. Irwan mengakui, ketersediaan sarana dan prasarana (sarpras) latihan
di Tangsel masih sangat terbatas. Hal ini menjadi pekerjaan rumah yang perlu
segera dicarikan solusinya, apalagi jika ingin mewujudkan target juara umum di
Porprov 2026.
"Kita tahu tanah dan sarana latihan di
Tangsel ini terbatas. Sarpras masih jadi tantangan besar buat kami. Harapannya,
siapa pun nanti yang memimpin KONI bisa meneruskan pondasi yang sudah dibangun
sekarang, lalu memperkuat lagi di 2026 agar Tangsel bisa keluar sebagai juara
umum," ujar Irwan.
Ia juga menyinggung soal pentingnya
kesinambungan pembinaan. Regenerasi di tubuh KONI memang perlu, namun
keberlanjutan program pembinaan yang sudah berjalan baik juga wajib dijaga agar
progres yang ada tidak terputus di tengah jalan.
Muaythai Tangsel kini sudah memasuki fase
pemanasan. Mesin telah dipanaskan, strategi sudah disusun. Tinggal bagaimana
konsistensi dan kerja keras terus dilakukan hingga waktu bertanding tiba.
Target juara umum bukan sekadar wacana, melainkan harga mati bagi Muaythai
Tangsel di Porprov Banten 2026. (korantangsel.com – mega)





