NASIONAL, korantangsel.com - Cuaca ekstrem diperkirakan akan melanda wilayah Jabodetabek dalam beberapa hari ke depan. Peringatan ini disampaikan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), yang menyebut intensitas hujan tinggi berpotensi memicu banjir, terutama di kawasan rawan seperti Tangerang Raya.
Wilayah ini mencakup Kota Tangerang, Tangerang Selatan, dan Kabupaten
Tangerang, yang selama ini dikenal memiliki kerentanan tinggi terhadap banjir.
Di tengah situasi ini, Ratna Jumila, aktivis kemanusiaan dan pemerhati kesehatan
masyarakat, mengingatkan pentingnya kesiapsiagaan dari seluruh lapisan,
terutama pemerintah daerah. Menurutnya, banjir bukan hanya masalah
infrastruktur atau logistik, tetapi juga menyangkut keselamatan dan kesehatan
warga secara langsung. (11/7/2025)
“Saat banjir terjadi, risiko penyakit meningkat drastis. Penyakit seperti
diare, infeksi pernapasan, penyakit kulit, hingga leptospirosis bisa merebak
dengan cepat,” tegas Ratna, Jumat (11/7/2025).
Ratna menjelaskan, air banjir yang tercemar limbah rumah tangga dan
sampah dapat menjadi media penyebaran penyakit. Selain itu, lingkungan yang
lembap dan minim sanitasi memperbesar kemungkinan warga terpapar infeksi.
Salah satu perhatian khusus adalah potensi meningkatnya kasus Demam
Berdarah Dengue (DBD). Genangan air yang ditinggalkan banjir bisa menjadi
tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti, penyebab DBD.
“Dalam kondisi seperti ini, pelaksanaan program vaksinasi DBD sangat
penting. Vaksin bisa memberikan perlindungan ekstra, terutama untuk anak-anak
dan kelompok rentan,” ungkap Ratna.
Selain kesiapan dari pemerintah, masyarakat juga diminta proaktif dalam
menjaga kesehatan keluarga. Salah satu langkah sederhana namun krusial adalah
menyediakan kantong obat emergency di rumah. Obat-obatan dasar seperti penurun
demam, oralit, antiseptik, salep kulit, serta perban dan masker wajib tersedia
untuk kondisi darurat.
“Akses ke fasilitas kesehatan bisa terhambat saat banjir. Karena itu,
setiap keluarga harus punya persediaan obat darurat sebagai langkah pertolongan
pertama,” imbaunya.
Untuk mengurangi dampak buruk dari banjir, Ratna mengusulkan sejumlah
tindakan nyata yang dapat segera diimplementasikan:
• Pembersihan saluran drainase dan gorong-gorong dari sampah
• Pemeriksaan kesiapan pompa air di titik rawan genangan
• Penyediaan posko siaga dan posko kesehatan di lokasi strategis
• Sosialisasi jalur evakuasi dan prosedur keselamatan kepada warga
• Koordinasi antara BPBD, dinas kesehatan, dan relawan
Ia juga menyoroti faktor alam lainnya yang dapat memperparah situasi,
yakni fenomena bulan purnama yang berpotensi meningkatkan pasang air laut di
wilayah utara Tangerang dan Jakarta.
BMKG bersama aktivis kemanusiaan mengimbau semua pihak agar meningkatkan
kewaspadaan. Pemerintah daerah diminta tidak menunda upaya mitigasi, sedangkan
masyarakat diminta menjaga kebersihan lingkungan dan aktif memantau informasi
cuaca dari sumber resmi. (korantangsel.com – id)




